TEMPO.CO, Pontianak - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang tergelincir keluar dari landasan di Bandara Supadio, berhasil dievakuasi, Sabtu dinihari, 20 Oktober 2012. "Sekitar pukul 00.04 WIB, sudah bisa diangkat dari lokasi kejadian dengan menggunakan eksavator," kata Abiyoso, General Manager PT Angkasa Pura II, Sabtu pagi, 20 Oktober 2012.
Dia mengatakan, pasca-kejadian tersebut, bandara sempat ditutup selama satu jam penuh. Setelah posisi pesawat dinyatakan tidak membahayakan pesawat yang akan lepas landas atau mendarat, pihak PT Angkasa Pura II kemudian membuka kembali jalur penerbangan dari dan menuju Bandara Supadio.
Abiyoso menambahkan, roda bagian depan pesawat ambles. "Cuaca hujan menyebabkan evakuasi cukup sulit karena struktur tanah lunak," katanya. Hingga pukul 00.04 WIB, pesawat berhasil ditarik dari lokasi kejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebanyak 156 penumpang berhasil dievakuasi dari pesawat itu.
Hingga kini, PT Angkasa Pura II Pontianak masih menunggu hasil investigasi dari KNKT terkait insiden tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air, Jumat kemarin. "Visibility saat itu masih baik, sekitar 1.500 meter. Cuma ada cross wind, di mana angin mencapai 27-28 knot, sehingga pesawat oleng," kata Abiyoso.
Terkait cuaca secara umum, Abiyoso mengatakan, saat itu kondisi masih sangat memungkinkan dilakukan pendaratan. "Landasan juga tidak ada masalah," katanya. Buktinya, setelah kejadian tersebut, lima pesawat berhasil mendarat dengan mulus, dengan cuaca dan kondisi landasan yang relatif sama. Pengatur lalu lintas udara juga mengizinkan pendaratan, namun eksekusi terakhir untuk pendaratan berada di tangan pilot.
Pasca-kejadian tersebut, maskapai Garuda dan Batavia dari Jakarta tujuan Pontianak membatalkan penerbangan. Namun, saat ini, penerbangan dan lalu lintas penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak, begitu pula sebaliknya, telah berjalan normal.
ASEANTY PAHLEVI