TEMPO.CO, Madiun - Sebanyak 444 keris kini memenuhi Pendopo Pemerintah Kabupaten Madiun. Tak hanya keris, di sana juga ada 440 tombak pusaka. Keris dan tombak itu dipamerkan pada 10-15 Juli 2012 demi memperingati hari jadi ke-444 Kabupaten Madiun.
"Pameran ini untuk melestarikan karya seni nenek moyang," kata Bupati Madiun, Muhtarom. Meski zaman sudah modern, ia menuturkan, eksistensi benda pusaka tetap harus dijaga.
Ia mengakui memang ada perbedaan pandangan tentang beda pusaka yang dianggap memiliki kekuatan metafisik. Namun, buat dia, terpenting adalah, "menghargai dan melihatnya sebagai sebuah karya seni."
Muhtarom berterima kasih atas partisipasi sejumlah daerah yang mengirimkan pusakanya untuk dipamerkan. "Masyarakat yang ingin mencuci pusakanya juga bisa dilayani," kata dia.
Benda-benda pusaka itu memang datang dari berbagai pihak. Selain milik pejabat dan Pemerintah Kabupaten Madiun, juga ada milik kolektor dari berbagai daerah, kolektor perorangan, pusaka kolektor Tundung Madiun, dan pusaka kolektor dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun.
"Pusaka kolektor dari luar daerah antara lain dari Surakarta, Surabaya, Trenggalek, Yogyakarta, Madura, dan Banyuwangi," ujar Asisten Bidang Administrasi Umum, Rochmad Sulistyo.
Selain pameran pusaka, panitia juga akan menggelar seminar budaya pada 22 Juli 2012.
ISHOMUDDIN