TEMPO.CO, Surakarta - Keberadaan raja kembar di Keraton Kasunanan Surakarta kemungkinan besar segera berakhir. Pakubuwana XIII Tedjowulan menyatakan kesiapannya untuk melakukan rekonsiliasi. Rekonsiliasi itu diharapkan bisa berlangsung pada bulan ini.
"Kami telah menjalin hubungan komunikasi yang cukup intensif dengan Pakubuwana XIII Hangabehi," kata Tedjowulan, Kamis 10 Mei 2012. Dia mengatakan pertemuan antara keduanya telah berlangsung beberapa kali.
Menurut Tedjowulan, dirinya telah rela melepaskan kedudukannya sebagai raja. Selanjutnya, dia siap kembali masuk ke Keraton Kasunanan untuk memegang tanggung jawab sebagai wakil raja.
"Bagi kami konflik selama delapan tahun ini sudah cukup," katanya. Konflik tersebut dinilai cukup merugikan keberadaan keraton sebagai lembaga kebudayaan. Apalagi, pemerintah juga selalu mendorong terjadinya rekonsiliasi konflik tersebut.
Dia yakin para pembesar keraton yang berada di kubunya akan mendukung upaya rekonsiliasi tersebut. "Semua akan patuh dengan rencana ini," kata pria yang berkarier di militer dengan pangkat kolonel tersebut.
Dia berharap pembesar keraton dari kubu Hangabehi juga mendukung upaya tersebut. Menurutnya rekonsiliasi tersebut merupakan permintaan dari pemerintah yang harus didukung. "Upaya ini demi masa depan keraton," katanya.
Rencananya, mereka akan membuat surat kesepahaman mengenai rekonsiliasi tersebut. “Saya yakin, bulan ini sudah bisa terlaksana,” katanya. Surat kesepahaman itu akan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Selanjutnya, surat itu akan ditembuskan kepada Wali Kota Surakarta, Gubernur Jawa Tengah, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dewan Perwakilan Rakyat.
Secara terpisah, adik kandung PB XIII Hangabehi, KGPH Benowo, mengaku belum pernah diajak berbicara masalah rekonsiliasi tersebut. Meski demikian, dia berjanji akan mendukung upaya tersebut. "Masalah keluarga ini memang harus segera diselesaikan," ujarnya.
Menurutnya, semua pembesar keraton dari kedua kubu harus diajak berbicara mengenai rekonsiliasi ini. "Saya yakin semua akan mendukung," katanya. Selama ini banyak pihak yang menyayangkan adanya pertengkaran keluarga tersebut.
Keberadaan raja kembar di Keraton Kasunanan Surakarta memang sudah berlangsung selama delapan tahun. Dua putra Pakubuwana XII, Hangabehi dan Tedjowulan, sama-sama mengklaim sebagai raja yang sah.
Pakubuwana XIII Hangabehi menguasai takhta yang berada di dalam keraton. Sementara Pakubuwana XIII Tedjowulan bertakhta di keraton yang berada di kawasan Badran, Kottabarat.
AHMAD RAFIQ