Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raja Kembar Surakarta Segera Berakhir  

image-gnews
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Keberadaan raja kembar di Keraton Kasunanan Surakarta kemungkinan besar segera berakhir. Pakubuwana XIII Tedjowulan menyatakan kesiapannya untuk melakukan rekonsiliasi. Rekonsiliasi itu diharapkan bisa berlangsung pada bulan ini.

"Kami telah menjalin hubungan komunikasi yang cukup intensif dengan Pakubuwana XIII Hangabehi," kata Tedjowulan, Kamis 10 Mei 2012. Dia mengatakan pertemuan antara keduanya telah berlangsung beberapa kali.

Menurut Tedjowulan, dirinya telah rela melepaskan kedudukannya sebagai raja. Selanjutnya, dia siap  kembali masuk ke Keraton Kasunanan untuk memegang tanggung jawab sebagai wakil raja.

"Bagi kami konflik selama delapan tahun ini sudah cukup," katanya. Konflik tersebut dinilai cukup merugikan keberadaan keraton sebagai lembaga kebudayaan. Apalagi, pemerintah juga selalu mendorong terjadinya rekonsiliasi konflik tersebut.

Dia yakin para pembesar keraton yang berada di kubunya akan mendukung upaya rekonsiliasi tersebut. "Semua akan patuh dengan rencana ini," kata pria yang berkarier di militer dengan pangkat kolonel tersebut.

Dia berharap pembesar keraton dari kubu Hangabehi juga mendukung upaya tersebut. Menurutnya rekonsiliasi tersebut merupakan permintaan dari pemerintah yang harus didukung. "Upaya ini demi masa depan keraton," katanya.

Rencananya, mereka akan membuat surat kesepahaman mengenai rekonsiliasi tersebut. “Saya yakin, bulan ini sudah bisa terlaksana,” katanya. Surat kesepahaman itu akan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Selanjutnya, surat itu akan ditembuskan kepada Wali Kota Surakarta, Gubernur Jawa Tengah, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dewan Perwakilan Rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara terpisah, adik kandung PB XIII Hangabehi, KGPH Benowo, mengaku belum pernah diajak berbicara masalah rekonsiliasi tersebut. Meski demikian, dia berjanji akan mendukung upaya tersebut. "Masalah keluarga ini memang harus segera diselesaikan," ujarnya.

Menurutnya, semua pembesar keraton dari kedua kubu harus diajak berbicara mengenai rekonsiliasi ini. "Saya yakin semua akan mendukung," katanya. Selama ini banyak pihak yang menyayangkan adanya pertengkaran keluarga tersebut.

Keberadaan raja kembar di Keraton Kasunanan Surakarta memang sudah berlangsung selama delapan tahun. Dua putra Pakubuwana XII, Hangabehi dan Tedjowulan, sama-sama mengklaim sebagai raja yang sah.

Pakubuwana XIII Hangabehi menguasai takhta yang berada di dalam keraton. Sementara Pakubuwana XIII Tedjowulan bertakhta di keraton yang berada di kawasan Badran, Kottabarat.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Keributan di Keraton Surakarta, Polisi akan Memediasi Dua Kubu

24 Desember 2022

Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi (kanan) tiba untuk  menghadiri Tasyakuran Resepsi Pernikahan Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 11 Desember 2022. Acara tasyakuran Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono pada sesi malam hari dihadiri tamu VVIP di antaranya Menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar hingga tokoh nasional. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Keributan di Keraton Surakarta, Polisi akan Memediasi Dua Kubu

Polisi mencoba memediasi konflik antarkeluarga Keraton Surakarta yang belakangan memanas lagi.


Wali Kota Ancam Perkarakan Kerabat Keraton Solo  

30 Oktober 2013

Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo berorasi dalam demo menolak kenaikan harga BBM di Balai Kota Surakarta, Selasa (27/3). TEMPO/Ahmad Rafiq
Wali Kota Ancam Perkarakan Kerabat Keraton Solo  

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meradang ketika dituduh menggunakan surat palsu untuk mendamaikan konflik Keraton Solo.


Diterpa Konflik, Persiapan Jumenengan Keraton Surakarta Tetap Jalan  

3 Juni 2012

Paku Buwono XIII Hangabehi (baju batik duduk) dan adiknya Paku Buwono XIII (KGPH Panembahan Agung) Tedjowulan (berdiri jaket hitam) menunggu di depan pintu Kori Kamandungan yang terkunci, di Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jateng, Kamis (24/5). ANTARA/Andika Betha
Diterpa Konflik, Persiapan Jumenengan Keraton Surakarta Tetap Jalan  

Jumenengan adalah kewajiban Sinuhun. Jika tidak dilaksanakan, maka Sinuhun akan kena hukuman dari leluhur.


Atasi Konflik, Jokowi Datangi Kasunanan Surakarta

25 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Atasi Konflik, Jokowi Datangi Kasunanan Surakarta

KGPH Puger mengakui pihaknya meminta pemerintah untuk menfasilitasi mediasi antara kerabat keraton dengan Paku Buwana XIII.


Konflik Keraton Surakarta Dibawa ke Jalur Hukum  

24 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Konflik Keraton Surakarta Dibawa ke Jalur Hukum  

Satriyo Hadinagoro berdalih larangan untuk masuk ke keraton hanya berlaku pada Tedjowulan yang dianggap sudah melanggar adat.


Usai Rujuk, Raja Surakarta Ditolak Masuk Keraton  

24 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Usai Rujuk, Raja Surakarta Ditolak Masuk Keraton  

Sinuhun (PB XIII) sudah kami persilakan masuk, kok. Tapi tidak untuk Tedjowulan, kata Satriyo Hadinagoro.


Akhirnya Keraton Surakarta Berdamai  

20 Mei 2012

(kanan ke kiri) Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII, Kanjeng Raden Ayu Pradapaningsih, Sesepuh Keraton Surakarta Kanjeng Raden Ayu Adipati Sedah Mirah, dan cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta Mooryati Soedibyo dalam tasyakuran dwitunggal kepemimpinan Keraton Surakarta di kediaman Mooryati Soedibyo, Jakarta, Minggu (20/5). ANTARA/Rosa Panggabean
Akhirnya Keraton Surakarta Berdamai  

Dengan keikhlasan dan kebesaran jiwa pula, kangmas SISKS Pakubuwono XIII bersedia saya dampingi sebagai dwitunggal," kata Tedjowulan


Rujuknya Keraton Surakarta Bisa Tarik Pelancong  

20 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta mengarak gunungan wadon (depan) dan gunungan lanang menuju Masjid Gedhe dalam upacara Grebeg Besar (7/11). Gunungan wadon dan lanang yang terbuat dari beragan sayuran, dan hasil bumi diarak dari dalam Keraton kasunan menuju Masjid Gedhe tersebut sebagai bentuk sedekah Keraton kepada rakyat. TEMPO/Andry Prasetyo
Rujuknya Keraton Surakarta Bisa Tarik Pelancong  

Jika semula energi dihabiskan untuk konflik, saat ini sudah bisa digunakan untuk memperbaiki keraton.


Tedjowulan Resmi Tanggalkan Gelar Pakubuwana XIII  

18 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Tedjowulan Resmi Tanggalkan Gelar Pakubuwana XIII  

Penanggalan gelar dan jabatan merupakan upaya rekonsiliasi konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.


250 Tahun Pura Mangkunegaran

25 Februari 2007

250 Tahun Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran Solo menggelar peringatan 250 tahun berdirinya kerajaan Mangkunegaran. Rangkaian peringatan yang didirikan Pangeran Sambernyawa itu akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Sabtu (24/2) malam, rangkaian peringatan itu diawali dengan tasyakuran dan wilujengan di Pendapa Pura Mangkunegaran yang kondisinya tengah mengenaskan.