TEMPO.CO, Denpasar - Tim dokter dari pihak kepolisian mengidentifikasi lima jenazah yang diduga pelaku terorisme di ruang Instalasi Jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Senin, 19 Maret 2012 pagi.
Beberapa anggota tim Disaster Victim Identification Polda Bali memasuki kamar jenazah untuk mencocokkan identitas pelaku teror yang tewas dalam baku tembak dengan anggota Densus 88 Anti-Teror, Minggu, 18 Maret 2012 malam.
Sementara itu, beberapa keluarga pasien mengalami kesulitan saat hendak mengambil jenazah anggota keluarganya di RSUP Sanglah akibat adanya proses identifikasi yang dilakukan oleh pihak Polda Bali terhadap jenazah teroris.
"Untuk sementara waktu saya tidak bisa mengambil jenazah keluarga karena ada pemberitahuan dari pihak rumah sakit," kata Nina Herlina, warga Denpasar, saat ditemui di ruang tunggu Instalasi Jenazah RSUP Sanglah.
Ia dan beberapa orang sampai saat ini masih menunggu kepastian pengambilan jenazah keluarganya dari pihak RSUP Sanglah.
Dalam baku tembak di Jalan Danau Poso dan Jalan Gunung Soputan, Denpasar, Minggu, 18 Maret 2012 malam, anggota Densus 88 Anti-Teror menembak mati lima orang yang dicurigai sebagai pelaku terorisme.
Kelima pelaku teroris itu diidentifikasi berinisial HN, 32 tahun, dan AG, 30 tahun, yang berdomisili di Jalan Gunung Soputan.
Sementara itu, tiga orang lagi, yaitu UH dan Dd, 27 tahun, asal Bandung serta M, 30 tahun, asal Makassar tewas dalam baku tembak di Jalan Danau Poso 58.
Kelima teroris itu terendus hendak melakukan perampokan bank dan tempat penukaran uang asing di Bali.
WDA | ANT
Berita terkait
Jenazah 5 Teroris di Bali Dijaga Ketat Polisi
Lokasi Penembakan Teroris di Bali Jadi Tontonan
Ditembak di Bali, Lima Teroris Juga Diduga Perampok
Mabes Polri Kirim Tim Ungkap Penembakan Aceh
Polisi Tuban Awasi Jalur Pelarian Teroris