TEMPO.CO, Kediri - Pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo Kediri K.H. Idris Marzuki mengaku berduka atas wafatnya pemimpin Pondok Pesantren Langitan, Widang Tuban, K.H. Abdullah Faqih. Ia lalu memerintahkan seluruh santri Lirboyo menggelar Yasinan sejak tadi malam untuk mendoakan almarhum.
K.H. Idris Marzuki atau yang biasa disapa Mbah Idris mengatakan wafatnya K.H. Abdullah Faqih merupakan kehilangan alam semesta. "Meninggalnya ulama besar seperti terguncangnya alam semesta," kata Mbah Idris kepada Tempo, Kamis, 1 Maret 2012.
Di kalangan pondok pesantren, ada keyakinan bahwa wafatnya seorang ulama diikuti dengan tanda-tanda alam. Di antaranya adalah guncangan gempa bumi atau perubahan cuaca yang sangat drastis seperti hujan deras.
Karena itu, begitu mendengar kabar kematian tersebut tadi malam, sebanyak 10 ribu santri Lirboyo langsung diperintahkan melakukan pengajian dengan membaca Yasin untuk mendoakan almarhum. Pengajian ini akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan.
Untuk menghormati almarhum, Mbah Idris sendiri berencana takziah ke Tuban pagi ini. Dia berharap kondisi kesehatannya mendukung untuk melakukan perjalanan jauh, terutama mengingat fisiknya yang tak lagi sehat. Bahkan, untuk perjalanan ke luar rumah, kyai kharismatik ini harus ditopang kursi roda. "Jika kuat, saya akan melayat ke sana," kata Mbah Idris.
K.H. Abdullah Faqih meninggal dunia di kediamannya di Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur, Rabu, 29 Februari 2012, petang. Almarhum wafat di usia 82 tahun akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Semasa hidup Kyai Faqih ikut membidani lahirnya Poros Tengah di era Presiden Abdurrahman Wahid.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.50 waktu setempat di kediamannya, K.H. Faqih sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Tetapi, karena kondisi kesehatannya terus menurun, keluarga kemudian melakukan perawatan di rumahnya. Jenasah K.H. Faqih disemayamkan di rumah duka, di sebelah barat komplek Pondok Pesantren Langitan.
Jenazahnya akan dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Widang, tak jauh dari komplek Pondok Pesantren Langitan, Kecamatan Widang, Tuban, siang ini.
HARI TRI WASONO