TEMPO.CO, Jayapura – Kepala Kepolisian Resor Tolikara, Papua, Ajun Komisaris Besar Rahmat Siregar, menyatakan kondisi di Kota Karubaga, Tolikara, masih belum kondusif setelah baku serang antara dua kubu calon kepala daerah di wilayah itu, Selasa hingga Rabu, 15 Februari 2012.
Sedikitnya dua orang tewas dan 90 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara kubu pendukung pasangan John Tabo (incumbent)–H. Edi Suyanto dan Usman Wanimbo–Amos Djikwa. “Ada dua tewas. Itu yang kami temukan di lapangan. Saya tidak hapal nama-nama mereka,” kata Rahmat Siregar, Jumat, 17 Februari 2012.
Ia mengatakan 90 warga luka akibat terkena senjata tajam juga lemparan batu. Sejumlah warga hingga hari ini masih berkumpul di beberapa titik. “Kami sudah imbau agar segera membubarkan diri,” ujar Rahmat. Untuk pengamanan di Karubaga, Kepolisian Resor Tolikara mendapat bantuan dari Kepolisian Resor Jayawijaya sebanyak 1 SSK Brimob.
Bentrokan di Tolikara dipicu penolakan salah satu pasangan terhadap Panitia Pemilihan Daerah (PPD) yang diangkat Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tolikora. Padahal Panitia Pemilihan Daerah sudah dilantik secara resmi pada 24 Januari 2010.
Pasangan itu berkeras PPD lama,-- diangkat pada 21 Mei 2010 oleh KPUD--, yang seharusnya bertugas sebagai panitia pemilihan. “Jadi ada penolakan untuk PPD baru,“ kata Rahmat.
Pasangan ini juga kesal karena berlarutnya rencana pelaksanaan pemilukada. Maka bentrok yang terjadi tiga hari kemarin bukan semata soal terjadinya pencoblosan sebelum hari pemilihan, Jumat, 17 Februari 2012. Akibat rusuh, pemilukada di Tolikara yang rencananya dilaksanakan hari ini ditunda hingga batas waktu tak ditentukan. “Ya, ditunda,“ kata Rahmat.
JERRY OMONA