TEMPO.CO, Jakarta -Sekitar 15 orang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tampak keluar membawa sejumlah perangkat komputer, travel bag, dan setidaknya enam kardus berisi berkas-berkas. Mereka mengangkut pula komputer Dell Studio yang diangkut dari ruang 1932 tempat Wa Ode Nurhayati dahulu berkantor. Komisi Pemberantasan Korupsi mengakhiri penggeledahan di ruang pimpinan Badan Anggaran DPR RI sekitar pukul 21.15.
Lima mobil sudah menunggu belasan penyidik ini. Tampak di lobi belakang gedung Nusantara I DPR ada Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1892 UFR, dua Kijang Innova perak bernomor polisi B 1891 UFR dan B 1893 UFR, dan dua toyota Avanza bernomor polisi B 1904 UFR dan B 1909 UFR.
Sebelumnya, sejak sekitar pukul 10.15 para penyidik KPK menggeledah Badan Anggaran DPR RI. Selain ruang pimpinan dan sekretariat Badan Anggaran, setidaknya empat orang penyidik mendatangi ruang 1932 tempat Wa Ode dulu berkantor.
Sejak sekitar pukul 16.00, para penyidik terlihat tampak menyudahi penyidikan, melepas rompi dan bertahap pulang. Dua penyidik tampak membawa setidaknya dua kardus hitam dan beberapa kamera video.
Dalam pengamatan Tempo, para penyidik juga tampak memasukkan beberapa telepon genggam dan hard disk ke dalam amplop dan kardus. Seorang penyidik yang ditemui menjelang Sholat Maghrib menyebutkan masih akan melanjutkan proses hingga malam. "Administrasinya masih panjang," kata dia.
Kemudian sekitar pukul 20.15 tampak setidaknya empat penyidik kembali ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dari keempatnya tampak empat kardus dan dua buah tas hitam.
Di antara para penyidik tak ada yang mau memberi komentar lebih jauh mengenai penyelidikan yang berlangsung. "Lebih baik jelasnya tanya Pak Johan Budi," kata mereka.
ARYANI KRISTANTI
Berita Terkait
Tak Lama Lagi Tersangka Baru Kasus DPID
KPK Geledah Ruang Banggar Terkait Kasus Wa Ode
Tamsil Linrung Siap Diperiksa KPK
Dituduh Wa Ode Nurhayati, Marzuki Alie Santai
Wa Ode Sebut Marzuki Langgar Hukum