TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya ada dua skenario dan empat orang juga disiapkan sebagai pengganti Anas Urbaningrum jika Ketua Umum Partai Demokrat itu menjadi tersangka atau terdakwa dalam sejumlah kasus korupsi. Dua hal itu, menurut anggota Dewan Pembina Demokrat Adjeng Ratna Sumirat, disampaikan dalam Rapat Dewan Pembina yang berlangsung 23 Januari lalu di kawasan PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. (baca Demokrat Siapkan Dua Skenario Penggantian Anas )
Seperti apa sesungguhnya rapat itu? Menurut Adjeng, rapat berjalan lancar dan agak sedikit santai. Dalam berbagai kesempatan terdapat celetukan humor dari anggota rapat yang hadir. Namun, ternyata pembahasan rapat hari itu tak sesederhana suasananya.
Menurut Adjeng, ada dua agenda besar yang dibahas dalam pertemuan mendadak itu. Pertama mengenai kesiapan Demokrat menghadapi pilkada di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Kedua mengenai kondisi terkini Partai Demokrat. Di situ juga dibahas berbagai antisipasi jika Ketua Umum Anas Urbaningrum terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet seperti yang marak diberitakan media. "Kami membahas semua, termasuk bagaimana kondisi partai," kata Adjeng kepada Tempo Selasa malam, 31 Januari 2012.
Rapat itu sendiri dipimpin oleh Marzuki Alie yang didampingi Sekretaris Dewan Pembina Andi Alifian Mallarangeng. Menurut Adjeng, rapat yang dihadiri sekitar 24 anggota Dewan Pembina ini awalnya hanya lebih fokus membahas kesiapan Demokrat menuju DKI-1.
Kemudian dalam bahasan agenda penguatan partai ada yang berkomentar mengenai Anas. "Ada beberapa yang mengusulkan bagaimana seandainya Anas mundur, ada juga yang menyatakan jangan dulu," ujar dia.
Masalah Anas baru muncul dalam pertengahan rapat hingga akhir. Nama Anas muncul pada saat pembahasan langkah strategis partai untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Suara yang agak vokal untuk mempertimbangkan posisi Anas datang dari Ventje Rumangkang.
Ahmad Mubarok sendiri dalam rapat itu lebih memilih bersikap hati-hati. Dia bahkan mengingatkan anggota rapat agar tidak terlalu vulgar membicarakan tentang Anas. "Pak Mubarok mengingatkan agar pembicaraan mengenai Anas tidak bocor ke luar rapat," kata Adjeng.
Namun, kata Adjeng, berbagai pembicaraan dalam rapat itu hanyalah masukan untuk perbaikan partai. Tidak ada kesimpulan untuk melaksanakan segera melengserkan Anas. Yang ada hanya berbagai persiapan dan skenario jika Anas terbukti terlibat. "Semuanya tetap diserahkan pada Ketua Dewan Pembina."
Lebih lanjut, cerita Adjen, dalam rapat itu Marzuki dan Andi Malaranggeng tidak banyak bicara. Sedangkan Sukarwo yang namanya disebut sebagai calon pengganti Anas menyanggupi usulan beberapa anggota rapat. (baca: Empat Tokoh Ini Disiapkan Jadi Pengganti Anas)
Rapat itu sendiri, lanjut Adjeng, sengaja dilakukan pada hari libur untuk menyiasati agar banyak anggota Dewan Pembina yang bisa hadir. Sebab, biasanya jarang rapat bisa dihadiri banyak anggota. "Sebenarnya rapat-rapat ini sering kami lakukan untuk membahas situasi partai."
Hasil rapat telah disampaikan kepada Ketua Dewan Pembina Soesilo Bambang Yudhoyono melalui sekretarisnya, Andi Mallarangeng. (baca: Dewan Pembina Desak SBY Bereskan Masalah Partai)
IRA GUSLINA
Berita lain:
Mubarok: Tak Gampang Lengserkan Anas di Demokrat
Soekarwo Siap Gantikan Anas Urbaningrum
Jejak Setoran ke Angelina Sondakh Kian Terang
Kata Anas Urbaningrum Mengenai Calon Penggantinya
Mayoritas Elite Demokrat Ingin Anas Dicopot
ICW Anggap Angelina Sondakh Sulit Berkelit
Demokrat Sangkal Rapat untuk Copot Anas
Anas Urbaningrum Gelar Konsolidasi Pengurus Partai
Kenaikan Anggaran DPR = Pemborosan Uang Negara