TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komisaris Jenderal Sutarman menyampaikan hari ini telah menurunkan tim investigasi mengusut kematian kakak-adik, Faisal-Budri di penjara kepolisian sektor Sijunjung, Sumatera Barat, 28 Desember 2011 lalu. "Hari ini Irwasum bersama propam turun ke Sijunjung," ujar Sutarman, di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2012.
Menurut Sutarman sejauh ini kepolisian masih mempercayai kalau Faisal, 15 tahun, dan Budri 17 tahun tewas karena gantung diri. "Dari hasil otopsi yang dilakukan mereka meninggal karena benda tumpul di lehernya," ujar Sutarman.
Dari hasil otopsi itu, Sutarman menyebutkan belum bisa memberikan tanggapan atas temuan Komisi Nasional (Komnas) HAM yang menyatakan keduanya tewas karena disiksa. Mabes baru akan menyatakan sikap setelah tim yang diturunkan selesai melakukan investigasi. "Segera akan kami sampaikan hasilnya."
Senin lalu, komisioner Komnas, Johny Nelson Simanjuntak yang memimpin investigasi Komnas ke Sijunjung mengatakan Faisal dan Budri meninggal dunia karena penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan aparat kepolisian. "Tidak mungkin mereka berdua meninggal karena gantung diri," ujar Johny.
Kesimpulan ini didasarkan informasi dari beberapa saksi yang ditemui tim Komnas HAM. Saksi pertama merupakan warga yang menyerahkan Faisal pada Kepolisian. Dia mengatakan ejak pertama kali Faisal diserahkan pada polisi, remaja itu sudah dianiaya dan disiksa oleh aparat. "Saksi melihat petugas memukul Faisal," ujar Johny.
Saksi kedua juga salah satu warga, mengatakan saat berkunjung ke kantor Polsek Sijunjung untuk menjalani proses pemeriksaan untuk membuat berita acara pemeriksaan, ia mendengar suara jeritan Faisal. Sedangkan saksi ketiga mengatakan pada tanggal 21 Desember sore, Faisal dibawa keluar oleh petugas untuk mencari seseorang yang diduga juga terlibat dalam kasus pencurian kotak amal. Saat itu si saksi sedang melintas ke sebuah jalanan. "Di sana ia menyaksikan Faisal sedang disiksa oleh petugas kepolisian," lanjut Johny.
Sedangkan untuk penyiksaan Budri, kakak Faisal, Johny mengatakan saat remaja itu ditangkap di terminal karena dituduh melakukan pencurian motor, seorang saksi melihat saat penangkapan ia dianiaya oleh petugas. "Tubuhnya langsung dientakkan ke mobil pick up saat ia hendak dimasukkan ke mobil," ujar Johny.
Komnas HAM menduga rangkaian penyiksaan tersebut telah menyebabkan keduanya meninggal. Lagi pula, menurut Johny alasan polisi bahwa keduanya tewas karena gantung diri ini sangat tidak masuk akal. "Dengan kondisi tubuh dan kaki yang sudah terluka parah seperti itu, tidak mungkin Faisal dan Budri kuat menggantungkan tubuh mereka di tali."
IRA GUSLINA