TEMPO Interaktif, Cianjur - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, permintaan bunga kastuba atau bunga merah meningkat hingga 15 kali lipat dibanding bulan biasa. Peningkatan terjadi karena bunga jenis ini menjadi hiasan favorit dalam pesta perayaan Natal dan Tahun Baru di beberapa daerah, seperti Bandung, Jakarta, Bogor, dan kota-kota besar lainnya.
Seperti dituturkan Sri Wahyuni, pemilik budidaya tanaman bunga kastuba di Kampung Ciputri, Desa Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini mengaku peningkatan permintaan bunga kastuba atau bunga merah ini karena warnanya yang mencolok banyak diminati.
"Sebelumnya, selama 24 tahun saya menanam bunga biasa, tapi karena setiap pembeli selalu menanyakan bunga kastuba, akhirnya saya mencoba membudidayakannya secara besar-besaran," ujar Sri di Cianjur, Jumat, 23 Desember 2011.
Memasuki bulan Desember, kata Sri, permintaan bunga kastuba dari berbagai kota besar di Indonesia meningkat tajam. Jika pada bulan biasa pengiriman bunga ini hanya sekitar 3.000 pohon setiap bulan, "Menjelang Natal dan Tahun Baru, sekali kirim mencapai 43.000 pohon atau naik 15 kali lipat," ujarnya.
Untuk setiap pohon atau pot bunga kastuba dijual seharga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu. Untuk bulan Desember ini, omzet para penjual bunga kastuba bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Sri memaparkan, di luar habitat asalnya, bunga ini dibudidayakan di dalam rumah kaca. Tanaman ini sangat menyenangi sinar matahari pagi. Tapi harus dilindungi jika panas mulai menyengat. Jika ditanam di daerah beriklim sejuk, tanaman ini tidak tahan cuaca dingin di bawah 10 derajat Celsius.
"Varietas dengan daun bunga bagian atas berwarna merah tua sangat disukai untuk hiasan menyambut Natal. Beberapa jenis yang kurang populer memiliki daun bagian atas berwarna merah jambu dan krem," kata Sri.
DEDEN ABDUL AZIZ