TEMPO Interaktif, Nganjuk - Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nganjuk memastikan adanya butiran emas di aliran Sungai Widas. Sudah satu pekan terakhir warga berburu emas di sungai itu untuk mencari harta karun peninggalan zaman kerajaan.
Keberadaan butiran emas ini disampaikan tim peneliti Dinas Pertambangan dan Energi Nganjuk usai menyelidiki aliran air di Sungai Widas, Desa Bandar Alim, Tanjung Anom, Nganjuk, Kamis, 20 Oktober 2011. Setelah uji contoh air menggunakan peralatan khusus, mereka memastikan adanya kandungan emas di sungai itu. “Kandungan emasnya memang ada,” kata Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koptamben, Agus Frihannedi, Jumat, 21 Oktober 2011.
Hanya, butiran emas yang dimaksud bukan berasal dari material sungai, namun benda-benda yang terkubur di dasar sungai. Sebab, sebelumnya sejumlah benda kuno, seperti koin Cina, gelang, dan kalung emas, ditemukan di tempat itu. Benda-benda itulah yang diperkirakan mengeluarkan butiran emas karena tergerus aliran sungai.
Penelitian itu, kata Agus, juga menyimpulkan dugaan peradaban kuno di dasar sungai. Hal ini tampak dengan ditemukannya fosil binatang kerbau dan artefak berupa guci bermotif yang diduga berusia ratusan tahun. Meski tak berani membuat kesimpulan atas keberadaan benda-benda itu, Agus menegaskan bahwa aliran air di sungai itu memang mengandung emas.
Untuk mengetahui lebih lanjut sejarah kawasan itu, pemerintah Nganjuk akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan, Mojokerto. Hingga kini, upaya pencarian emas di Sungai Widas masih berlanjut. Mereka berharap bisa mendapatkan harta karun yang terpendam. “Butiran emas juga tidak apa-apa,” kata Rifai, salah seorang pencari emas yang menggunakan saringan bambu untuk memburu pasir emas di permukaan sungai.
Warga tampaknya sangat percaya kalau sungai tersebut menyimpan perhiasan emas seperti yang diembuskan beberapa orang sebelumnya. Namun dibanding hari sebelumnya, jumlah pemburu emas mulai berkurang.
Kepolisian Resor Nganjuk belum melakukan upaya pengamanan di kawasan Sungai Widas terkait aktivitas perburuan emas itu. Kerumunan warga yang mencari emas dinilai masih wajar dan akan berkurang dengan sendirinya. “Sejak dulu memang banyak yang mendulang emas di situ, tapi butiran kecil,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Nganjuk Ajun Komisaris Karyadi.
HARI TRI WASONO