Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Cara Bomber Solo Beraksi di Gereja Kepunton

image-gnews
Tubuh tersangka pelaku bom bunuh diri tergeletak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo, Jawa Tengah, (25/9). AP
Tubuh tersangka pelaku bom bunuh diri tergeletak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo, Jawa Tengah, (25/9). AP
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta:- Pelaku pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo ternyata melakukan survei sebelum melancarkan aksi bom bunuh diri itu, Minggu 25 September 2011, pukul 10.55 WIB. Sehari sebelumnya, Sabtu 24 September 2011, pelaku wara-wiri ke seputar Gereja itu.


"Pelaku bertanya (kepada saksi) di mana GBIS dan di mana warnet terdekat (dengan gereja itu)," kata Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal I Ketut Untung Yoga, Senin 26 September 2011.

Menurut Yoga, informasi itu diperoleh kepolisian dari keterangan empat saksi di lokasi kejadian. Kepada seorang saksi, pelaku, yang diduga bernama Achmad Yosepa Hayat, mengaku datang dari Jawa Barat dengan menumpang kereta api. "Menurut saksi, pelaku berlogat Sunda."

Gerak-gerik pelaku juga terlihat dari rekaman kamera CCTV di GBIS Kepunton menjelang ledakan. Komisaris Besar Boy Rafli Amar, juru bicara Mabes Polri lainnya, menjelaskan, pelaku beberapa kali mengawasi bagian dalam gereja. "Pelaku melewati pintu masuk, lalu keluar lagi," katanya. Demi mendapatkan gambaran detail, penyidik bahkan telah memeriksa lebih dari 20 saksi, termasuk beberapa anggota jemaat yang terluka.


Pada hari kejadian, sebelum beraksi Achmad mampir di warung Internet Solonet sekitar satu jam, lantas makan di warung angkringan dekat gereja. Dalam catatan Sunu Prasetyo, pemilik Solonet, Achmad mengakses internet Minggu pagi mulai pukul 08.37 hingga pukul 09.28 dengan nama Oki. Dia sempat membuka situs berita Jihad dan motoGP. 


 Lelaki itu lantas keluar untuk makan di Angkringan, dekat gereja,  Pukul 10.43 WIB, Achmad kembali lagi dan login atas nama Eka. Ia menyewa bilik nomor sembila, " Ia membawa tas ranselnya dan masuk kamar mandi" kata Sunu. " Setelah itu, menitipkan tas ke petugas counter"


"Kami membandingkan rekaman CCTV warnet dengan CCTV milik gereja," ujar juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono."Wajah keduanya identik" 

Petugas Keamanan Gereja Suharto mengaku melihat pelaku wara-wiri di depan gereja, bahkan masuk dalam gereja. Gerak-gerik mencurigakan itu, tampak dalam rekaman CCTV yang dimiliki gereja. 


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelaku,masuk dari pintu samping barat laut, lalu berjalan ke tengah agak ke depan. Lalu keluar dari pintu pintu utara, masuk kembali, lalu keluar lagi. Sampai di pintu keluar, bom meledak. " Waktu ia masuk dan mondar-mandir kira-kira 5 menit. Pria ini mengenakan kacamata, topi hitam, kaus, dan rompi,” kata seorang penyidik. 

Meski bom berdaya ledak rendah, tapi cukup membuat perut pelaku berlubang. Setidaknya 22 orang jemaat yang ada di sekitarnya, terluka akibat semburan paku, mur, dan baut besi dari bom yang diduga diikatkan di dekat perut. Dua orang jemaat di antaranya kini kritis karena sebuah mur bersarang di otaknya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pelaku adalah jaringan pengebom masjid kantor Kepolisian Resor Cirebon Kota pada 15 April 2011. Seorang polisi di lokasi kejadian menyebutkan jenis bom sama dengan bom di Cirebon: peledak berkekuatan rendah dicampur paku, mur, dan baut besi.

Menurut sumber Tempo, terduga pelaku adalah Achmad Yosepa Hayat adalah satu dari lima buron kasus Cirebon. Namun kepolisian masih menunggu hasil pencocokan DNA pelaku dengan keluarganya untuk memastikan identitasnya.

Berdasarkan hasil penyidikan kasus Cirebon, Achmad dipersiapkan menjadi pelaku pengeboman berikutnya setelah M. Syarif, yang tewas di masjid Polres Cirebon. Seperti pada bom Cirebon, bom Achmad diletakkan di bagian depan tubuh. Untuk mengaktifkannya, digunakan saklar. "Kami menyita beberapa barang bukti, termasuk sebuah saklar," kata Djihartono.


l IRA G | AHMAD RAFIQATMI P | WDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

3 April 2021

Anggota polisi berjalan dengan anjing pelacak saat mengumpulkan sisa serpihan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Kepolisian masih melakukan olah TKP serta mengumpulkan serpihan sisa ledakan pada hari kedua pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi pada 28 Maret di depan gereja tersebut. ANTARA FOTO/Arnas Padda
BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

Bom bunuh diri di Makassar dilakukan sebagai balas dendam setelah mentor pelaku tewas.


Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

1 April 2021

Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Ahad, 28 Ahad 2021. ANTARA/Indra Abriyanto
Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Polisi sudah menangkap 13 orang yang dianggap terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.


Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

28 Maret 2021

Sejumlah anggota Polisi melakukan identifikasi dan olah TKP di lokasi bom bunuh diri Gereja Katedral, Makassar, Ahad, 28 Maret 2021. Ledakan ini menewaskan pelaku bom bunuh diri dan 20 orang mengalami luka berat akibat ledakan. TEMPO/Iqbal Lubis
Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

Kapolri Listyo Sigit mengatakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu dilakukan kelompok JAD.


Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

28 Maret 2021

Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Ahad, 28 Ahad 2021. ANTARA/Indra Abriyanto
Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

Bom di Gereja Katedral di Makassar terjadi pada Ahad pagi tadi. Belasan orang mengalami luka-luka.


Soal Bom Makassar, Mahfud Md Bicara Kemungkinan Upaya Adu Domba

28 Maret 2021

Petugas mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Ahad, 28 Maret 2021. Dua pelaku yang diduga seorang laki-laki dan perempuan ditemukan tewas terkena ledakan bom. ANTARA/Indra Abriyanto
Soal Bom Makassar, Mahfud Md Bicara Kemungkinan Upaya Adu Domba

Terlepas dari apapun motifnya, Mahfud Md mengatakan terorisme adalah kejahatan serius yang membahayakan ideologi negara, keamanan negara.


Mahfud Md: Pemerintah Perintahkan TNI - Polri Perketat Keamanan di Rumah Ibadah

28 Maret 2021

Menko Polhukam Republik Indonesia, Mahfud MD memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan kerja pada Jaksa Agung ST Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk berkoordinasi serta membahas penanganan sejumlah kasus korupsi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Mahfud Md: Pemerintah Perintahkan TNI - Polri Perketat Keamanan di Rumah Ibadah

Mahfud Md mengatakan telah memerintahkan enam lembaga negara untuk mengusut pihak yang terlibat dalam bom di Gereja Katedral Makassar.


Kata Jokowi Negara Jamin Keamanan Umat Beragama Beribadah Tanpa Rasa Takut

28 Maret 2021

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers seusai perayaan Natal Oikumene di Gereja Hati Maria Tidak Bernoda di Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Ahad, 23 Desember 2018. Biro Pers Kepresidenan
Kata Jokowi Negara Jamin Keamanan Umat Beragama Beribadah Tanpa Rasa Takut

Jokowi menegaskan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak ada kaitannya dengan agama apapun.


Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP: Tindakan Tidak Beradab

28 Maret 2021

Stafsus BPIP Antonius Benny Susetyo beraudiensi dengan Duta Damai Dunia Maya BNPT regiona Jakarta pada Kamis, 17 Desember 2020. (Dok. Istimewa)
Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP: Tindakan Tidak Beradab

Bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Ahad pagi tadi. Benny menilai tindakan itu tak ada kaitannya dengan agama manapun.


Puan Maharani Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Teror di Makassar

28 Maret 2021

Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 28 Maret 2021. ANTARA/Abriawan Abhe
Puan Maharani Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Teror di Makassar

Puan Maharani menilai insiden tersebut membuktikan bahwa kelompok teroris masih ada dan tidak kenal waktu.


Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

28 Maret 2021

Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 28 Maret 2021. Awalnya, dua pelaku yang berboncengan motor matic dicegah pihak security gereja di depan gerbang. ANTARA/Abriawan Abhe
Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

Jokowi menegaskan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak ada kaitannya dengan agama apapun.