TEMPO.CO, Jakarta - Deputi VII Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto mengatakan bom bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri di Makassar pada Ahad lalu merupakan upaya balas dendam sejak tewasnya mentor mereka pada 6 Januari 2021.
"Dia ingin mewujudkan itu, rencana serang sejak Januari lah diwujudkan oleh dia ini," kata Wawan dalam diskusi Polemik, Sabtu, 3 April 2021.
Wawan menjelaskan, pergerakan para teroris di Sulawesi Selatan terus dipantau sejak 2015. Dalam pergerakannya, mereka lari ke sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Jawa, NTB, dan sebagian wilayah Sumatera.
Pergerakan itu kemudian diperkuat pada 6 Januari 2021 ketika ada penangkapan 20 anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Dua dari 20 orang itu tewas tertembak. Mereka adalah Moh Rizaldy dan Sanjai Ajis.
Menurut Wawan, Rizaldy merupakan mentor pasangan suami istri pelaku bom bunuh diri di Makassar. Rizaldy juga yang menikahkan keduanya pada enam bulan lalu.
Setelah mentornya tewas pada 6 Januari lalu, pengikutnya pun mengancam akan menyerang. Aparat keamanan, menurut Wawan, sudah mengantisipasi hal tersebut dengan peningkatan capacity building. "Meskipun tanpa harus menyolok karena kita tidak ingin masyarakat jadi resah, apalagi di tengah pandemi," ujarnya.
FRISKI RIANA