Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencalonan Sri Sultan dan Kalla Cuma Pancingan Golkar

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pencalonan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Yusuf Kalla sebagai calon presiden pada pemilu 2004 oleh Golkar dinilai cuma pancingan partai berlambang pohon beringin itu terhadap respon masyarakat. Pengamat politik di Kendari, Prof Ir Mahmud Hamundu, Msc mengatakan, langkah DPP Partai Golkar menjagokan Sri Sultan HB IX dan Yusuf Kalla sebagai calon presiden pada pemilu 2004, bisa jadi hanya sebagai pancingan. "Artinya Partai Golkar ingin mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat sebelum partai itu menetapkan calon presiden secara resmi," kata pengamat politik di Kendari, Prof Ir Mahmud Hamundu, Msc yang juga Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) di Kendari, Minggu (16/2). Mahmud mengatakan, ada dua hal pokok yang ingin diketahui Partai Golkar yakni, soal dukungan masyarakat terhadap kedua tokoh tersebut dan pandangan masyarakat terhadap calon presiden dari Jawa atau luar Jawa. Bila ternyata masyarakat memberi sinyal positif terhadap kedua tokoh tersebut, sudah pasti Partai Golkar akan mencari tokoh lain sebagai calon presiden. Mungkin sebelum ditetapkan akan dilemparkan lagi ke masyarakat. Menurutnya, jika tangapan masyarakat masih mempersoalkan Jawa atau luar Jawa, Partai Golkar pasti akan ikut menjadikannya sebagai dasar dalam menetapkan calon presiden. Menurut Mahmud, Partai Golkar melakukan strategi itu karena sadar bahwa citranya di masyarakat saat ini kurang baik, menyusul keterlibatannya dalam pemerintahan orde baru dan terakhir kasus hukum yang menimpa ketua umumnya, Akbar Tanjung. "Jadi selain memancing, pengajuan dua nama itu juga merupakan upaya Partai Golkar untuk mengambil hati masyarakat dengan melibatkan mereka dalam menetapkan calon presiden, seperti yang dilakukannya sekarang," ujarnya. Mahmud mengatakan, pengajuan dua tersebut merupakan langkah cerdik karena Partai Golkar tidak berani langsung menetapkan Akbar Tandjung sebagai calon presiden seperti yang akan dilakukan PDIP, PAN dan beberapa partai besar lainnya. Mereka sadar bahwa nilai jual Akbar Tanjung rendah. Menurutnya, keputusan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di Jakarta yang memvonis bersalah Akbar Tandjung dalam kasus penyalahgunaan dana Bulog akan menyulitkan posisi Partai Golkar jika diajukan sebagai calon presiden. "Jangankan sebagai calon presiden, dalam kapasitas sebagai Ketua DPR-RI dan Ketua Umum DPP Partai Golkar saja sudah dipermasalahkan. Faktanya, sekarang banyak pengurus baik di pusat maupun di daerah yang memintanya mundur," katanya. Mengenai dikotomi Jawa dan luar Jawa dalam penentuan presiden seperti yang terjadi selama ini, menurut Mahmud, di era reformasi, tidak boleh lagi memakai pola pikir seperti itu karena akan membuat bangsa ini semakin mundur. "Negara kita sudah lebih setengah abad merdeka. Apa salahnya jika tokoh-tokoh daru luar Jawa khususnya dari Kawasan Timur Indonesia diberi kesempatan sebagai presiden. Dedy Kurniawan --- TNR
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

1 menit lalu

Coros Vertix 2S resmi diluncurkan di Indonesia. Jam tangan seharga Rp 13 juta ini diklaim cocok dipakai untuk aktivitas luar ruangan serupa olahraga panjat tebing. Dok: Coros
Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.


AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

2 menit lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.


Deadpool & Wolverine: Rumor Taylor Swift Kameo hingga Bukan Deadpool 3

6 menit lalu

Poster Deadpool & Wolverine. Dok. Marvel Studios
Deadpool & Wolverine: Rumor Taylor Swift Kameo hingga Bukan Deadpool 3

Film Deadpool & Wolverine akan dirilis pada 26 Juli 2024


Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

8 menit lalu

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono usai melakukan tes terhadap calon wali kota Jakarta Utara di DPRD DKI, 16 Februari 2021. Tempo/Imam Hamdi
Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.


Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

8 menit lalu

Sejumlah pekerja melihat bangkai kapal yang hangus terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin,6 Mei 2024. Setelah dinyatakan padam oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara pada, Ahad malam, satu dari tiga bangkai kapal kembali terbakar pada, Senin pagi akibat hembusan angin dan sebagian besar kapal itu berbahan fiber yang mudah terbakar. Foto: ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso/YU
Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

8 menit lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

12 menit lalu

Desain pembangunan Ecopark PIK 2 oleh PT Agung Sedayu Group. Foto: Istimewa
Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

Said Didu mengkritik pembebasan lahan dalam pengembangan kawasan mega Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2).


Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

14 menit lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bendesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.


5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

15 menit lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.


Rekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud

16 menit lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Rekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud

TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 resmi dibubarkan. Berikut rekaman peristiwanya.