Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Rumah di NTB Rawan Bencana

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Mataram: Sedikitnya 270 ribu rumah dari sekitar 950 ribu rumah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berada di kawasan kumuh yang tak layak huni serta rentan akan bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor. Warganya pun berpotensi terserang penyakit menular. Demikian catatan Sub Dinas Perumahan Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Dari 270 ribu perumahan, 40 diantaranya tersebar di 50 titik kota/kabupaten di NTB. Tidak tanggung-tanggung, jumlah jiwanya pun mencapai 1,350 juta jiwa -jika satu rumah terisi 5 jiwa-, dari 4,150 juta jiwa total penduduk NTB. "Kawasan yang jadi prioritas untuk pembenahan lokasi, terutama di pemukiman banjir dan longsor adalah sebagian Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Sumbawa," kata Insinyur Jalal, Kepala Kimpraswil NTB didampingi I Made Drasta Negara, Kepala Seksi Perumahan, di Mataram, beberapa waktu lalu.Dicontohkannya, daerah yang potensi longsor dan banjir ada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat, terutama yang bermukim di sekitar hutan Pusuk dan hutan linsung Sesaot. Ada pula di Kota Mataram yang rumahnya di bantaran kali Jangkok dan sungai Ancar di Kelurahan Getap. Sementara, yang berada di Kabupaten Sumbawa, terutama di Kecamatan Taliwang jumlahnya mencapai 400 ribu jiwa.Sementara, kawasan yang merupakan langganan longsor dan banjir ada di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa. Daerah ini pernah dilanda banjir besar pada 2001, menewaskan dua orang, puluhan ternak hilang dan rumah hanyut. Kawasan ini berpotensi banjir lantaran dari segi geografisnya berada di bawah aliran sungai. "Kita telah ajukan anggaran dana sebesar Rp. 67 miliar ke pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2004 yang telah disetujui Gubernur NTB," kata Jalal. Menurut Ahmad Junaidi, Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, semakin bertambahnya jumlah perumahan yang berpotensi terjadi bencana alam, diakibatkan ulah pemerintah daerah sendiri yang tidak serius menangani kasus pencurian kayu di hutan. Dicontohkannya, di hutan sekitar Gunung Rinjani, seperti hutan lindung Sesaot, hutan lindung Pusuk, hutan Gangga dan hutan di Lombok Timur, sudah dalam kondisi sudah parah. "Padahal hutan di Gunung Rinjani adalah penopang air di Pulau Lombok," katanya di Mataram, Sabtu (29/11).Tidak seriusnya Pemprov NTB menangani kerusakan hutan, kata Junaidi, diantaranya muncul Surat Keputusan (SK) Bupati untuk pemanfaatan kayu limbah di areal hutan lindung yang dikeluarkan sejumlah Bupati di Pulau Lombok: Bupati Lombok Barat, Bupati Lombok Tengah dan Bupati Lombok Timur. "SK itu untuk mengeksploitasi perut hutan, sisi perlindungan tidak ada," kata Junaidi.Selain itu, Walhi NTB juga menyayangkan munculnya kontrak karya PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT)yang mengekspolrasi hutan Dodo seluas 96 hektare di Sumbawa Besar untuk kegiatan pertambangan. "Jika dibiarkan, kerusakan hutan di NTB tinggal menunggu waktu. Jika Kimpraswil menyebut adanya ribuan lokasi perumahan berpotensi terjadi bencana alam, bisa dijadikan momentum untuk mengevaluasi kerusakan lingkungan di provinsi NTB," kata Junaidi lagi. Sujatmiko - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

1 menit lalu

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menurunkan tim untuk menelusuri pelabuhan batu bara di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga yang diprotes warga.


Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 menit lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.


Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

9 menit lalu

Momen warga di Banyuwangi, Jawa Timur, meminta Presiden Jokowi selesaikan masalah redistribusi tanah di wilayahnya, Selasa, 30 Oktober 2024. Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.


Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

11 menit lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus Judi Online di wilayah Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.


Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

18 menit lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.


Kecaman Netizen ke Wasit Shen Yinhao Usai Pimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

27 menit lalu

Wasit Shen Yinhao. Foto : PSSI
Kecaman Netizen ke Wasit Shen Yinhao Usai Pimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

Wasit Shen Yinhao dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Uzbekistan melalui keputusan-keputusan kontroversialnya.


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

29 menit lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

36 menit lalu

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim ketika memberikan ucapan selamat kepada  Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris (ANTARA/HO: Humas UI)
UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.


Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

36 menit lalu

Para peserta UTBK SNBT usai mengikuti ujian di Universitas Pembangunan Nasional
Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.


Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Bali

37 menit lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Bali

Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia World Water Forum ke-10.