TEMPO Interaktif, Jakarta -Dana untuk tanggap bencana Jawa Barat mendapat tambahan Rp 11,5 miliar dalam rancangan APBD Perubahan tahun ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan, penambahan itu dari berasal dari pengalihan sebagian dana dari pos anggaran Dana Tidak Terduga di APBD murni tahun ini, yang tersisa Rp 75 miliar.
Pos anggaran Dana Tidak Terduga itu biasanya digunakan sebagai dana taktis untuk menghadapi bencana alam. "Sejak awal (Dana Tidak Terduga) itu bukan semuanya merupakan dana bencana," katanya dalam pesan pendeknya yang diterima wartawan, Selasa (12/10).
Pengalihan dana itu sengaja dilakukan dalam pembahasan anggaran perubahan Jawa Barat karena sisa waktu hingga tutup tahun anggaran hanya dua bulan lagi. Dana yang tersisa di pos anggaran itu, sayang jika dibiarkan nganggur.
Dari Rp 75 miliar slot Dana Tidak Terduga itu, Rp 11,5 miliar didistribusikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah khusus tanggap darurat, jika bencana terjadi dalam dua bulan ke depan.
Deny menyebutkan, distribusi itu sengaja dilakukan agar lebih gampang dipakai jika benar-benar terjadi bencana. Slot khusus untuk tanggap darurat bencana itu didistribusikan pada Badan Pengendalian Bencana Daerah Rp 3,0 miliar, Dinas Bina Marga Rp 1,5 miliar, Dinas Sosial Rp 2 miliar, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDAU Rp 1,5 miliar, Dinas Pemukiman dan Perumahan Rp 1 miliar, serta disebarkan pada 4 Badan Koordinator Wilayah Rp 2,5 miliar.
Dari Rp 75 miliar itu, hanya Rp 5 miliar yang disisakan di Pos Tidak Terduga dalam rancangan anggaran perubahan. Sisanya, Rp 58,5 miliar disebarkan untuk sejumlah slot anggaran. Menurut Deny, sebagian besar dana itu dibagikan pada berbagai kegiatan.
Mulai dari anggaran untuk tahap awal kegiatan pemerintah di 2011, lalu untuk menambah dana untuk slot anggaran yang tersisa di tahun ini.
Juga untuk membiayai kegiatan baru. Deny berharap, minggu ini juga sudah bisa disepakati rancangan perubahan APBD 2010.
AHMAD FIKRI