TEMPO Interaktif, Jakarta - Berada dalam satu blok tahanan di Mabes Polri, Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Baasyir ternyata sering ngobrol dengan Nazriel Irham alias Ariel. Sel keduanya, malah berhadap-hadapan. " Sel Ustad dengan Ariel berhadapan. Ustad sering berbicang dengan tahanan lain, terutama Ariel" kata Hasyim Abdullah, salah satu kerabat Baasyir usai menjenguk Pengasuh Pondok Pesantren Ngruki Sukoharjo itu, Jumat 10 September 2010.
Sebelumnya, Ba'asyir memang diisolasi Densus 88 dan Polri dari lingkungan ruang tahanan Bareskrim Polri. Kamar tahanannya, yang berada di depan kamar tahanan Ariel dikunci dari luar dan ditutupi agar tidak dapat terlihat dan melihat lingkungan sekitarnya.
Sepekan terakhir, Baasyir tak lagi diisolasi. Ustad satu ini mendapat kesempatan bergaul dengan sesamanya. Ia sudah bisa mengobrol dengan sesama tahanan lainnya, termasuk Ariel dan Misbakhum yang berada dalam satu blok.
Namun Hasyim mengaku tak tahu, apa yang diobrolkan kakek 72 tahun dengan Ariel, Peterpan. Baasyir, hanya sudah iklas dengan larangan tak boleh salat di luar tahanan. "Ustad bilang ikhlas dan sabar jika ini memang ketentuan Allah ia tidak diperbolehkan shalat diluar," ujarnya.
Salat Ied tadi pagi, kata Hasyim, dilakukan Baasyir bersama 40 tahanan lainnya. Di mushala tahanan, Baasyir dan tahanan lainnya juga melakukan takbir sejak malam tadi. Pimpinan pondok pesantren Al Mukmin, Ngruki ini mengenakan jubah gamis putih lengkap dengan pecinya.
Saat ditemuinya, Baasyir sudah makan santapan yang disiapkan Polri. "Tadi ada makanan lebaran juga, saya tadi ditawari oleh Ustad," ujarnya. Di dalam tahanan pun suasana lebaran tampak terlihat. Hidangan lebaran seperti opor, ketupat dan sebagainya tampak terhidang disana. "Prasmanan, jadi tahanan ngambil sendiri-sendiri," ujarnya.
Febriyan