TEMPO Interaktif, Makassar - PT PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (Sultanbatara) menargetkan 50 ribu pelanggan pra bayar di tiga provinsi. Tujuan dari program ini untuk lebih memudahkan pelanggan mengontrol pemakaian listriknya.
“Pemakaian listrik tergantung daya beli pelanggan,” kata Ahmad Siang, General Manager PT PLN Sultanbatara saat konferensi pers di kantor PLN siang ini.
Menurut dia, program ini sekaligus mengurangi protes pelanggan kepada pihak PLN mengenai salah pencataan, salah pemutusan, dan tuduhan pembengkakan tagihan. Sebab penyediaan listrik berada pada pengguna.
Hingga saat ini, katanya, pelanggan listrik pra bayar di wilayah Sultanbatara telah mencapai 3.500 pelanggan, namun semuanya berasal dari sambungan baru. “Sejauh ini belum ada pelanggan pasca bayar migrasi ke pra bayar,” ucapnya.
Target pemasangan listrik pra bayar pada 2010 tersebut termasuk pemasangann baru maupun pelanggan migrasi dari pasca bayar ke pra bayar. Sedangkan target untuk wilayah Kota Makassar, kata Yuyun Mimbar Saputra, Manager PLN Cabang Makassar, mencapai 20 ribu pelanggan.
Dia mengatakan, PLN hanya melayani pemasangan atau migrasi listrik pra bayar pada permintaan daya 450 - 5.500 VA. Untuk penjualan voucher pengisian ulang baru tersedia di kantor-kantor cabang PLN rayon Utara, Timur, Selatan, dan Barat yang melayani hingga 24 jam.
“Kedepan kami akan lebih meningkatkan fasilitas penyedian voucher isi ulang seperti di loket-loket pembayaran rekening listrik, bank mitra PLN, dan PT Pos,” kata Ahmad lagi.
Nilai voucher yang disediakan, ungkapnya, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 1 juta yang akan habis sesuai dengan pemakaian dan tidak memiliki jangka kadaluarsa. “Jadi jika tidak digunakan, voucher pun akan tetap utuh,” katanya.
Dikatakan, nilai voucher akan ditukarkan dengan jumlah kWh yang tergantung golongan tarif. Tarif termurah terdapat pada golongan sosial dengan pembelian voucher Rp 50 ribu mendapatkan 153,85 kWh pada daya 450 VA. Biaya pemasangan baru untuk daya ini adalah Rp 337.500.
Untuk golongan tarif pemerintahan, dengan voucher Rp 50 pada daya 450 VA hanya mendapatkan 72,99 kWh. “Pelanggan akan hemat mengunakan vouchernya,” katanya.
Selain produk pra bayar, PLN juga memperkenalkan pembayaran tagihan listrik secara online untuk pelanggan pasca bayar disebut PPOB (Payment Point Online Bank). Dengan program ini, pelanggan tidak perlu datang ke loket pembayaran rekening listrik, karena dapat dilakukan melalui bank, ATM (Anjungan Tunai Mandiri), autodebet, dan internet banking. Tetapi ada kelemahannya, kata dia, yakni terdapat biaya administrasi dari bank.
“Tetapi keuntungannya, orang tidak perlu mengantre,” jelas Ahmad.
KAMILIA