Menurut Chusnul, mobil karya murid-muridnya itu saat ini sedang menunggu uji aerodinamika. Penyempurnaan desain kendaraan menghabiskan waktu selama tiga pekan. Sedangkan penyusunan rangka mobil menghabiskan waktu sebulan penuh.
Kendaraan menggunakan mesin empat langkah dengan empat silinder, 16 katup kapasitas mesin 1500 cc. Berteknologi mesin Double Over Head Camshaft (DOHC) sehingga suara mesin lebih halus dengan performa mesin yang lebih baik dan irit bahan bakar. Prototype kendaraan niaga ini siap diadu dengan karya desain dari SMK seluruh Indonesia. Karya terbaik akan diproduksi secara massal.
Proyek ini menghabiskan dana Rp 200 juta, sebagai prototype mobil nasional untuk diproduksi secara massal. Hasil karya siswa SMK ini telah diuji melintas di ruas jalan Pasuruan. Hasilnya kendaraan layak jalan. Sekilas bodi kendaraan menyerupai Daihatsu Grand Max dengan bak terbuka yang lega. Sebagai kendaraan niaga, kendaraan ini cocok untuk mengangkut aneka hasil pertanian atau material bangunan.
Syahrul Maisya, salah seorang siswa mengaku mengalami kesulitan saat memasang mesin. Beberapa kali dilakukan bongkar pasang rangkaian mesin untuk menyesuaikannya dengan chasis mobil. “Butuh kecermatan dan konsentrasi tinggi,” ujarnya.
Syahrul berharap jika berhasil diproduksi secara missal, akan membuka peluang Indonesia menjadi produsen mobil, terutama untuk memenuhi kebutuhan kendaraan niaga. Apalagi permintaan mobil niaga terus meningkat. EKO WIDIANTO.
