TEMPO Interaktif, Medan - Qomaruddin alias Abu Musa beserta tujuh tersangka teroris lainnya ke luar dari wilayah Nanggroe Aceh Darussalam guna mempersiapkan aksi teror lain.
“Mempersiapkan kegiatan untuk selanjutnya, dan di sana (Aceh) mereka sudah terdesak,” kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Brigadir Jenderal Syafruddin kepada wartawan di Bandar Udara Polonia Medan, Senin (12/4) siang.
Target aksi kelompok Abu Musa akan didalami Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI. “Kasus itu sudah diambilalih Densus Polri,” sebut Syafruddin usai menyaksikan pemindahan lima teroris, selain Yusuf Arifin, ke Nanggroe Aceh Darussalam melalui Bandar Udara Polonia Medan dengan menggunakan pesawat Susi Air.
Syafruddin menyebutkan keenam teroris yang berhasil ditangkap merupakan target pencarian Mabes Polri. “Mereka mempunyai kelas (peranan) yang tinggi,” tegas Syafruddin.
Abu Musa, misalnya, adalah komandan pelatih militer bagi teroris di Aceh. Sementara dua rekannya yang lainnya, Pandu dan Bayu ahli perakit bom. Keduanya adalah perakit bom pada peledakkan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. ”Juga turut merencanakan pengeboman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas dan rombongan,” kata Syafruddin.
Sedangkan Jafar dan Yusuf Arifin adalah ring terdekat dari Noordin M Top dan Dr Azhari. ”Mereka berdua selalu mendampingi Noordin dan Azhari,” jelas Syafruddin.
Pada Ahad (11/4) dini hari lalu, enam tersangka teroris dibekuk tanpa kontak senjata oleh tiga personel Kepolisian Sektor Medan Kota: Brigadir Kepala Sartono Sihombing, Brigadir Horas Hutahuruk, dan Brigadir Satu Hendrianto Turnip.
SOETANA MONANG HASIBUAN