Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cadangan Air Tanah di Lereng Gunung Arjuna Kritis

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, PASURUAN - Eksploitasi air tanah secara besar-besaran di kawasan lereng gunung Arjuno mengakibatkan cadangan air tanah terus menyusut. Kondisi ini juga mengancam ketersediaan pasokan air untuk warga Pasuruan dan sekitarnya. "Cadangan air tanah di sekitar lereng Arjuna kritis," kata Koordinator Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur simpul Malang, Purnawan D Negara, Minggu (11/4).

Kondisi tersebut, menurut Purnawan, terjadi sejak semakin tingginya eksploitasi air tanah oleh perusahaan produsen air minum kemasan. Apalagi, selama ini upaya konservasi kawasan hutan yang menjadi daerah tangkapan air tidak dilakukan secara maksimal.

Dia menjelaskan, kondisi kritis melanda kawasan hutan lindung, hutan rakyat, dan hutan produksi. Dari total 15 ribu hektare kawasan taman hutan rakyat R Sorjo Pasuruan, 5 ribu hektare di antaranya dalam kondisi kritis. Padahal, kawasan hutan penting untuk menyuplai pasokan air tanah. Adapun air tanah yang diambil perusahaan air kemasan adalah cadangan air yang tersimpan sejak ribuan tahun lalu.

Dia mengkhawatirkan air tanah di kawasan ini habis jika diekploitasi secara besar-besaran dalam jangka pajang. Menurutnya, pemanfaatan air tanah untuk kepentingan komersial akan berdampak menyusutnya sumber artesis untuk air minum dan irigasi warga setempat. "Air tanah sama dengan minyak bumi, jika terus dieksploitasi akan habis," ujarnya.

Purnawan mengkritisi upaya konservasi yang dilakukan perusahaan produsen air kemasan tidak sebanding dengan ekploitasi yang dilakukan selama ini. Untuk itu, ia meminta pemerintah meninjau ulang dan menghentikan izin pemanfaatan air tanah untuk kepentingan komersial. Sebab pemerintah harus lebih menjamin ketersediaan air murah untuk rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mencontohkan PT Tirta Investama (Danone Aqua), produsen air kemasan di Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan. Setiap hari, perusahaan itu menyedot 1,5 juta liter air tanah. Sedangkan dana tanggung jawab sosial (Cost Sosial Responsibility, CSR) yang dikucurkan hanya senilai dua unit mobil Toyota Alphard.

CSR Coordinator Jatim PT Tirta Investama Arief Fatullah menyatakan telah melakukan upaya untuk konservasi lingkungan. "Kami aktif memulihkan kawasan hutan di sekitar pabrik," katanya. Perusahaannya mendanai hutan asuh di kawasan lereng gunung Arjuna dan penebaran 22 ribu pohon bibit tanaman di sekitar kawasan gunung Bromo. Perusahaannya di Pandaan merupakan salah satu dari 14 perusahaan di Indonesia. EKO WIDIANTO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pandangan Pemerintah terkait RUU IKN dalam rapat paripurna ke-13 masa persidangan III tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) menjadi RUU Inisiatif DPR RI dan juga mengesahkan RUU Ibu Kota Negara (IKN) menjadi Undang-Undang. TEMPO/M Taufan Rengganis
RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.


Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perusahaan Umum Jasa Tirta II dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Multi Optimal Sentosa, Senin, 5 November 2018, di Kantor Perum Jasa Tirta II, Jakarta. PGN dalam hal ini dihadiri oleh Direktur Utama Gigih Prakoso menyatakan, dengan ditandatanganinya MoU antara ketiga pihak, pengembangan kawasan industri akan menghadirkan kenyamanan beraktivitas bagi pelaku industri yang kelak menghuni kawasan.
Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Danau Segara Anak dari jalur Senaru, Lombok. Tempo/Tony Hartawan
Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).


Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Kota Tarakan, Kalimantan Timur. Dok.TEMPO/ Santirta M.
Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.


50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

Pemandangan Lembah Hunza di Pakistan. independent.co.uk
50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.


Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Direktur Teknik PAM Jaya Barce Simarmata, Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat, dan Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet saat pemaparan tentang penyulingan air laut menjadi air tawar di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, 12 Agustus 2017. TEMPO/Friski Riana
Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.


Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Ilustrasi air dan kesehatan. Shutterstock
Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.


Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Ilustrasi air dan kesehatan. Shutterstock
Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.


Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

sxc
Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.