Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Kwamki Lama Bentrok Lagi  

image-gnews
Kerusuhan antar suku di Papua. TEMPO/Tjahjo Eranius
Kerusuhan antar suku di Papua. TEMPO/Tjahjo Eranius
Iklan
TEMPO Interaktif, Timika - Kelompok-kelompok warga yang pernah bertikai di Kelurahan Kwamki Lama, Mimika, beberapa waktu lalu, pada Jumat (19/3) petang terlibat bentrok lagi.

Menurut sejumlah warga, konflik antardua kompleks perumahan di Jalan Cenderawasih (kelompok bawah) dan Jalan Mambruk Kwamki Lama (kelompok atas) ini terjadi sekitar pukul 19.30 waktu Papua. Setelah baku serang panah selama beberapa menit, kedua kelompok yang bertikai kemudian menghentikan konflik ini.

Menurut warga, ada beberapa penduduk di perumahan Kompleks Mambruk Kwamki Lama yang terluka akibat terkena anak panah. Tetapi Kepala Kepolisian Sektor Mimika Baru, Ajun Komisaris Polisi Langgia, Jumat malam, membantah soal ada warga yang terluka akibat anak panah.

“Ini saya ada di Kwamki Lama (Jumat malam), aman-aman saja ini. Sepi saja, ini kita sedang sisir gang-gang. Tidak ada warga yang kena anak panah,” kata Langgia.

Sebelumnya, pada Kamis (18/3) malam, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan yang menjadi penduduk di kompleks perumahan Jalan Cenderawasih disandera sekelompok orang yang diduga mabuk dari kelompok atas. “Anak itu mau dipukul tapi tidak jadi karena anak itu mengaku anak dari Sem Tabuni (tokoh kampung atas),” kata Ayub, warga Kwamki Lama.

Menurut Ayub, anak sekolah ini kemudian diantar pulang ke rumahnya pada tengah malam. Tetapi warga kampung bawah mulai jengkel dengan warga kampung atas yang dianggap terus berulah dan membuat resah warga lainnya. “Karena itu tadi (Jumat petang) dorang serang mereka,” kata Ayub.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Jumat pagi, ketengangan antarwarga kampung bawah dan kampung atas sudah terlihat. Tetapi kedua kelompok warga ini saling menahan diri dan tidak menyerang karena polisi terus melakukan patroli di kampung yang sering dilanda konflik sosial ini.

Hingga pukul 21.00 waktu Papua, situasi dua kompleks perumahan yang terlibat bentrok ini sudah tenang. Polisi masih terus melakukan patroli untuk mencegah munculnya serangan balasan.

TJAHJONO EP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.


Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. ANTARA
Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.


JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XVII di Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juli 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.


Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

TEMPO/ Wahyu Setiawan
Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.


Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat meninjau lokasi penggerebekan teroris di Kampung Curug, Desa Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Marifka Wahyu
Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.


Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Wakil Menteri Luar Negeri saat memberikan penjelasan tentang kasus yang menimpa Siti Aisyah, terduga pembunuh abang tiri pimpinan Korea Utara. IMAM SUKAMTO
Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.


BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

REUTERS/Herwig Prammer
BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.


GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

Jawara Bekasi Damin Sada dan Ketua GMBI Distrik Bekasi Zakaria berdamai disaksikan wakapolres Bekasi Kota AKomisaris Besar Widjonarko di Bekasi, 1 Feb 2017. TEMPO/Adi Warsono
GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.


Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

13 Desember 2016

Wiranto, Menteri koordinator Politik Hukum dan Keamanan. TEMPO/Imam Sukamto
Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

Menurut Wiranto, masyarakat mengenal azas musyawarah untuk mufakat sebagai kultur.


Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

24 November 2016

Seorang wanita muslim Rohingya bersama anaknya menangis saat ditangkap oleh petugas perbatasan Bangladesh (BGB) setelah melintas perbatasan secara ilegal di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 November 2016. Warga Rohingnya melarikan diri ke Bangladesh karena kekerasan yang diterimnya di Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

Gemabudhi dan Gema Mathla'ul Anwar akan ke Kedubes Myanmar di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan.