Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopassus Minta Obama Aktifkan Pelatihan Militer

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Indonesia sedang bernegosiasi dengan pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menghidupkan kembali kerjasama pelatihan satuan elit Indonesia, Komando Pasukan Khusus, situs The Washington Post melaporkan hari ini (3/3).

Menurut laporan itu, Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Lodewijk Paulus dan tiga pejabat militer lain sedang berada di Washington untuk menegosiasikan hal itu menjelang kedatangan Obama ke Indonesia, yang mungkin bisa diumumkan sebagai salah satu hasil kunjungan Obama yang rencananya dilaksanakan akhir bulan ini.

Salah seorang staf kedutaan Indonesia di Washington DC mengkonfirmasi upaya itu kepada The Washington Post dengan mengatakan "rincian mengenai hal itu sedang dinegosiasikan".
Bulan lalu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dilaporkan juga bertemu dengan Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana Robert F Willard di Jakarta di mana Purnomo mengatakan kolaborasi Amerika dan Kopassus akan diaktifkan kembali.

Hal itu terjadi setelah empat pemimpin negara Asean mengatakan kepada Obama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asean bulan November tahun lalu bahwa kawasan itu butuh kekuatan penyeimbang dari pengaruh Cina, dan kerjasama militer adalah salah titik vital dari rencana itu.

Amerika Serikat dan uni eropa menjatuhkan embargo senjata atas Indonesia akibat laporan pelanggaran hak asasi manusia pada masa kejatuhan Soeharto di mana banyak aktivis anti-pemerintah yang hilang serta kekerasan pasa referendum di Timor leste tahuin 1999.
Embargo jual beli senjata sudah dicabut pada November 2005 pada masa pemerintahan George W Bush, namun kerjasama untuk pelatihan belum dibuka.

Amerika terhalang oleh undang-undang dalam negeri yang disebut Leahy Law, yang melarang peemrintah memberi pelatihan kepada angkatan bersenjata sebuah negara yang melanggar hak asasi manusia, kecuali bila ada upaya pemerintah negara yang bersangkutan untuk membawa perwira dan prajurit yang bersalah ke pengadilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu mantan perwiranya adalah menantu Presiden Soeharto Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto yang kini menjadi ketua Partai gerakan Indonesia raya dan pernah mecalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilihan umum tahun lalu.

Oleh sebab itu Obama dikabarkan sedang mencari celah dari peraturan itu dengan melatih prajurit muda yang belum tergabung dengan Kopassus ketika peristiwa 1998 dan peristiwa Timor Leste belum terjadi.

Padahal pada pertemuan Global Human Rights Advocates pertengahan Februari lalu, Human Rights Working Group meminta Obama bicara soal Munir Said Thalib, aktivis hak asasi manusia Indonesia yang dibunuh tahun 2004 dalam perjalanan pesawat ke Belanda.

THE WASHINGTON POST | ARMS CONTROL | RONALD SAUT | MARIA HASUGIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amerika Cabut Embargo Kopassus, Danjen: Kita Lihat Kondisi Dulu

23 Maret 2018

Mantan Danjen Kpassus Mayjen (TNI) Madsuni (kanan) melakukan salam komando dengan Danjen Kopassus yang baru Mayjen TNI Eko Margiyono (kiri) usai Upacara penyerahan satuan Korps Pasukan Khusus (kopassus) di markas Kopassus, Cijantung, Jakarta,23 Maret 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Amerika Cabut Embargo Kopassus, Danjen: Kita Lihat Kondisi Dulu

Moeldoko mengatakan ajakan AS kepada Kopassus untuk latihan militer bersama menunjukkan hubungan militer Indonesia-Amerika membaik.


Panglima TNI Hadi Tjahjanto Sebut Tak Ada Embargo Militer Amerika

24 Januari 2018

(Ki-ka) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelum Rapim TNI - Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, 23 Januari 2018. Tempo/Zara Amelia
Panglima TNI Hadi Tjahjanto Sebut Tak Ada Embargo Militer Amerika

Menteri Pertahanan Ryamirzard Ryacudu sebelumnya bertemu dengan James Mattis untuk membahas embargo yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Kopassus.


Pengamat: Amerika Rugi Embargo Kopassus

24 Januari 2018

Presiden Jokowi merayakan Hari Pahlawan bersama Prajurit Kopassus di Cijantung, Jakarta, 10 November 2016. Istman/Tempo
Pengamat: Amerika Rugi Embargo Kopassus

Muradi mengatakan keahlian dan keterampilan pasukan Kopassus jika dibandingkan dengan Delta Force jauh lebih baik.


Menhan Usahakan Cabut Embargo Militer Amerika terhadap Kopassus

23 Januari 2018

Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis bersama Menteri Pertahanan RI Ryamirzad Ryacudu saat penyambutan dengan upacara jajar kehormatan di kantor Kementerian Pertahanan RI. 23 Januari 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Menhan Usahakan Cabut Embargo Militer Amerika terhadap Kopassus

Menhan Ryamizard Ryacudu akan melakukan pendekatan secara persuasif kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis untuk mencabut embargo itu.


Uni Eropa Desak Embargo Senjata untuk Arab Saudi

26 Februari 2016

Petugas memeriksa di sekitar reruntuhan pabrik minuman Coca-cola yang hancur akibat serangan udara Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 30 Desember 2015. REUTERS/Khaled Abdullah
Uni Eropa Desak Embargo Senjata untuk Arab Saudi

Parlemen Uni Eropa menyerukan embargo senjata kepada Arab Saudi atas tuduhan pelanggaran hukum internasional di Yaman.


Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer  

21 Desember 2011

Pesawat militer C-130 Maroko. haf.gr
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer  

Menurut Ivanov, setiap negara, termasuk negara-negara Barat, memiliki persoalan dengan isu pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi.


Tahun 2008, TNI Gunakan SS2 - V4 Pindad

22 November 2006

Tahun 2008, TNI Gunakan SS2 - V4 Pindad

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI untuk menggunakan senjata serbu jenis SS2 - V4 yang diproduksi oleh PT Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD) pada tahun 2008. Hal itu ia sampaikan ketika meninjau pameran Indo Defence di Kemayoran, Rabu (22/11).


TNI AU: Kerja Sama Dengan Singapura Untuk Atasi Lamanya Pengadaan

22 November 2006

TNI AU: Kerja Sama Dengan Singapura Untuk Atasi Lamanya Pengadaan

Rencana TNI Angkatan Udara memperbaiki empat buah pesawat angkut Hercules C-130 di Singapura untuk mengatasi lamanya waktu pengadaan suku cadang.


TNI AL Akan Membeli Rudal Harpon

5 Desember 2005

TNI AL Akan Membeli Rudal Harpon

TNI Angkatan Laut berancana membeli peluru kendali jenis Harpon buatan Amerika Serikat. Ini bisa dilakukan setelah Amerika membuka embargo militer atas Indonesia.


TNI AU Prioritaskan Penarikan Suku Cadang yang Tertahan

29 November 2005

TNI AU Prioritaskan Penarikan Suku Cadang yang Tertahan

TNI Angkatan Udara akan memprioritaskan penarikan suku cadang yang sebelumnya tertahan di luar, seperti Singapura, Korea, dan Brasil.