TEMPO Interaktif, Batam - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan Sunaryo mengancam akan menutup pelabuhan khusus Haourbay di Batam bila tidak menghentikan kegiatannya sebagai pelabuhan umum. Sebab pelabuhan tersebut memiliki izin sebagai pelabuhan umum.
Untuk itu pihaknya menugaskan tim untuk menyelidiki kegiatan pelabuhan tersebut, mengingat ada masukan dari sejumlah kalangan di Batam yang menyebutkan pelabuhan khusus Harbour Bay berubah menjadi pelabuhan umum dan mengangkut penumpang dari Batam ke Singapura dan Malaysia. “ Ini menyalahi,” katanya usai melantik sejumlah pejabat eselon I dan III di Batam, Senin (22/2).
Dia menegaskan, sejak pelabuhan penumpang di Batam Ampar dipindahkan, seharusnya tidak ada lagi pelabuhan baik pelabuhan khusus maupun pelabuhan umum di sana. Sebab pelabuhan Batu Ampar khusus pelabuhan peti kemas. Apalagi kawasan pelabuhan Batu Ampar merupakan kawasan pelabuhan kargo internasional dan pelabuhan perdagangan dan bebas.
Sukaryo, anggota bidang hukum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Batam, mengemukakan pihaknya telah memanggil pengelola pelabuhan Harbour Bay, PT Citra Tri Tunas. Namun pihak pengelola pelabuhan masih melakukan kegiatan mengangkut penumpang umum Batam-Singapura. “ Jadi kami minta pelabuhan Harbour ditutup,” kata Sukaryo kepada Tempo, Selasa ( 22/2).
Sukaryo menjelaskan, pihak pengelola pun belum mengantongi izin dari Analisa Dampak Lingkungan untuk membangun pelabuhan, serta melanggar tata ruang dan wilayah. Ia menyebut, pelabuhan Harbour Bay itu bukan pelabuhan umum, tapi pelabuhan khusus-namun dalam praktiknya kegiatan pelabuhan tersebut mengangkut penumpang umum dari Batam – Singapura dan sebaliknya.
Pihak pengelola Pelabuhan dari PT. Citra Tri Tunas, Jong Hua langsung masuk ke dalam mobilnya ketika Tempo berusaha untuk konfirmasi masalah pelabuhan Harbour Bay itu.
Rumbadi Dalle