"Dulu mereka sepakat aula tidak akan dijadikan masjid, tapi dilanggar. Padahal, di sebelah aula sudah ada masjid kampung," kata Ali Musthofa, warga kampung sebelah aula, Rabu (3/2).
Menurut Ali, tiga bulan sebelum Ramadan tahun 2009 lalu, jemaah LDII membangun aula pengajian berupa pondasi. Pembangunan kemudian dihadang warga. Warga meminta agar aula tidak dijadikan masjid karena sebelah aula itu sudah ada masjid kampung yang cukup untuk menampung masyarakat kampung.
Warga ingin masyarakat guyub (rukun) antarsesama. Akhirnya, kedua belah pihak sepakat menghentikan pembangunan. Ali menambahkan pimpinan jemaah juga sudah menandatangani kesepakatan dengan warga di kantor desa. Namun, dua bulan setelah itu, aula dibangun lagi.
Pada hari pertama Ramadan, aula dijadikan tempat Salat Tarawih. Aula juga dijadikan tempat pengajian. Selain itu, jemaah juga berencana menjadikan aula itu sebagai masjid, dan hendak digunakan sebagai tempat Salat Jumat. Hal itu yang kemudian memantik emosi warga.
Jemaah LDII yang terdiri dari tujuh kepala keluarga (KK). Dengan jumlah jemaah tidak lebih dari 15 orang, mereka kerap terlibat ketegangan dengan warga. Puncaknya, tadi malam aula itu digempur warga, dan dirubuhkan hingga rata dengan tanah.
Kejadian terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Pascakejadian, kondisi kampung sepi. Polisi juga tidak tampak berada di lokasi."Kami inginnya mereka itu tidak membuat kelompok sendiri saat salat, agar rukun," kata dia.
Kholik, salah satu jemaah LDII, menepis anggapan jika aula itu hendak dijadikan masjid. Ia mengatakan aula itu hanya tempat pengajian biasa, dan tidak akan dijadikan masjid. Sebab itu ia heran dengan sikap warga yang mendadak merubuhkan aula tanpa musyawarah.
Dia juga tidak berani mengadukan kasus itu karena jumlahnya minoritas."Aula dirubuhkan tanpa sepengetahuan saya," kata dia.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kepala desa setempat belum bisa dikonfirmasi. Ketika wartawan mendatangi kantor dinasnya ia tidak ada di tempat. Hal itu juga terjadi di Kantor Kepolisian Sektor Trowulan. Kepala Polsek tidak ada di tempat.
MUHAMMAD TAUFIK