Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pempek dan Mi Basah Mengandung Pengawet Mayat

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Palembang:Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumatra Selatan Trisbani Arief mengungkapkan, makanan empek-empek dan mi basah tidak aman dikonsumsi karena mengandung formalin. Hal ini berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan, ujar Trisbani, Rabu (29/1) usai mengikuti rapat di DPRD Sumatera Selatan. Ketika melakukan pengujian, Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) mengambil 75 sampel makanan. Dari hasil pemeriksaan ternyata 24 sampel tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Makanan jajanan ini tersebar di Palembang, Kabuoaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan. Dari pengujian oleh lembaga tersebut, pempek mengandung mikrobiologi dan mi basah mengandung formalin. Bahkan untuk mi basah, dari 11 sampel yang diuji 10 sampel menggunakan formalin mencapai 91 persen, kata Trisbani. Formalin merupakan bahan yang selama ini digunakan untuk mengawetkan mayat. Makanan lain yang tidak layak dikonsumsi, umumnya mengandung borax (bahan pengawet), rhodamin (bahan pewarna), dan tercemar mikrobiologi. Formalin misalnya yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat terdapat pula dalam tahu. Dari 15 sampel yang diuji BPOM, enam diantaranya mengandung formalin mencapai 40 persen. Yang mengandung boraks, misalnya bakso yang mencapai 6 persen dan kerupuk yang mencapai 14 persen dari sampel yang diuji. Menurut Trisbani, pihaknya tidak bisa memberi sanksi kepada pengusaha yang membuat makanan khas tersebut karena kebanyakan diproduksi di home industri. Yang kami bisa lakukan hanya penyuluhan,dan meminta mereka tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya itu, ujarnya. Trisbani berharap para pengusaha yang diketahui bahwa produksinya berbahaya bagi kesehatan untuk tidak lagi menggunakan bahan-bahan seperti borak, formalin, maupun rhodamin. Bahan-bahan itu, jika dikonsumsi tidak langsung terlihat efek negatinya, tapi jika digunakan untuk waktu yang lama akan berbahaya. Bahan tersebut sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menimbulkan kanker, jika dihirup akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan dan pencernaan. (Arif ArdiansyahTempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

2 menit lalu

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim ketika memberikan ucapan selamat kepada  Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris (ANTARA/HO: Humas UI)
UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.


Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 menit lalu

Para peserta UTBK SNBT usai mengikuti ujian di Universitas Pembangunan Nasional
Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.


Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Bali

3 menit lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Bali

Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia World Water Forum ke-10.


Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

7 menit lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.


Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

8 menit lalu

PSM Makassar saat melawan RANS Nusantara FC dalam BRI Liga 1. FOTO/vidio.com
Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

RANS Nusantara FC dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-34, Selasa, 30 April 2024.


Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

17 menit lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, kedua dari kanan, bergabung bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia dalam seminar internasional pertama mereka di Jakarta pada tanggal 26 April.
Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.


EKSKLUSIF: Cerita Robert Bonosusatya soal Dugaan Korupsi Timah di Bangka Belitung

17 menit lalu

Robert Bonosusatya. Istimewa
EKSKLUSIF: Cerita Robert Bonosusatya soal Dugaan Korupsi Timah di Bangka Belitung

Pengusaha Robert Bonosusatya telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi timah yang menyeret kawan-kawannya. Begini cerita Robert.


Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

17 menit lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.


Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

21 menit lalu

Pakar Serangga IPB University, Prof. Tri Atmowidi. Dok. Humas IPB University
Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.


Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

22 menit lalu

Momen warga di Banyuwangi, Jawa Timur, meminta Presiden Jokowi selesaikan masalah redistribusi tanah di wilayahnya, Selasa, 30 Oktober 2024. Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden
Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.