TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal masa kampanye pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta yang dimulai pada 25 September 2024, para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sudah terlihat melakukan blusukan ke banyak wilayah di Jakarta. Masa kampanye dijadwalkan berakhir pada 23 November 2024.
Adapun dalam blusukan ini para paslon memaparkan pelbagai program yang bakal direalisasikan jika terpilih memenangi Pilgub Jakarta. Tempo membandingkan janji tiga paslon Pilgub Jakarta, perihal program untuk RT/RW di Jakarta.
Ridwan Kamil-Suswono: Rp 200 Juta Tiap Tahun
Calon gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil, bakal memberi pendanaan senilai Rp 200 juta per tahun untuk setiap RW di Jakarta. Mantan gubernur Jawa Barat ini juga berencana menaikkan insentif untuk RT/RW se-Jakarta dengan nominal setinggi-tingginya.
Tujuan Ridwan Kamil menerbitkan program tersebut, diklaim demi menghadirkan pembangunan yang demokratis bagi setiap RT dan RW di Jakarta. "Program ini hadir agar pembangunan di RW itu bisa dilaksanakan secara demokratis dan maksimal," kata pria yang akrab disapa Emil itu, saat ditemui di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, di hari pertama kampanye.
Ridwan Kamil menyampaikan insentif dan pendanaan itu bukan diberikan kepada individu pejabat RT/RW, melainkan bakal disalurkan demi kepentingan wilayah. Semisal pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, hingga memajukan kegiatan ekonomi di lingkungan RT/RW di Jakarta.
Dharma Pongrekun-Kun Wardhana: Ingin Buat Konten Promosi RT/RW
Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana, mengatakan, akan meminta warga RT dan RW Jakarta untuk membuat konten yang mempromosikan budaya Betawi kepada masyarakat global. Kun mengatakan, masuknya budaya luar berpotensi membawa dampak negatif bagi masyarakat, seperti tayangan yang mengandung kekerasan serta maraknya disinformasi.
Kun memaparkan bahwa nantinya, warga dari masing-masing RT dan RW akan dibina untuk bisa memasukkan unsur budaya ke dalam konten berbentuk video. Itu kan bisa melalui media-media video, bisa dimasukkan ke Youtube, TikTok, Twitter, dan Instagram.
Tujuannya, kata Kun, adalah agar budaya dan nilai Betawi tidak tergerus oleh budaya luar. “Ayo, kita semarakkan budaya Betawi ini, budaya Jakarta ini, agar orang luar bisa lihat nilai-nilai kita,” ujar Kun saat dialog bersama Forum Purna Pejabat DKI Jakarta di Hotel Ambhara, Melawai, Jakarta Selatan, pada Kamis, 26 September 2024.
Pramono Anung-Rano Karno: Operasional Dobel RT/RW
Calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, menjanjikan kenaikan dana operasional bagi RT dan RW di Jakarta. Mantan Sekretaris Kabinet dua periode di era Presiden Joko Widodo itu, menilai bahwa dana operasional bagi RT dan RW di Jakarta, saat ini terlalu rendah.
Padahal, kata Pramono, jika dilipatgandakan dana operasional RT/RW hanya Rp 68 miliar per bulan. Angka ini tidak terlalu membebani pendapatan Jakarta yang hampir Rp 86 triliun.
“Kami, kalau diberikan kesempatan, yang namanya biaya operasional untuk RT bisa didobelkan menjadi Rp 4 juta, RW menjadi Rp 5 juta dan itu jumlahnya tidak terlalu banyak. RT kita itu sekitar 30.894, RW-nya 2.700 sekian,” ujar Pramono, saat bertemu dengan Fauzi Bowo di Museum Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2024.
Lebih lanjut, Pramono juga menginginkan hadirnya program pemasangan CCTV pada tiap RT/RW. Menurut dia, CCTV ini tidak boleh luput dari perhatian pemerintah, supaya masyarakat tetap aman dan situasi di lapangan terkendali. “Semua RT/RW seluruh Jakarta harus punya CCTV. Hal ini untuk mengurangi tingkat kerawanan dan juga kriminalitas, bullying dan lain sebagainya,” kata Pramono.
Pilihan Editor: Pramono Anung Kecam Pembubaran Diskusi di Kemang: Tak Boleh Terulang Lagi
Eka Yudha dan Anastasya, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.