TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan pentingnya program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Hal tersebut disampaikannya dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, pada Selasa, 1 Oktober 2024
Menurut Nadiem, program P5 merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. “Pancasila bukan hanya sekedar hafalan, tetapi harus menjadi bagian dari jati diri bangsa,” kata Nadiem melalui keterangan resmi.
Nadiem menjelaskan bahwa program P5 menekankan pada pembelajaran yang aktif, bermakna, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga, implementasinya tidak hanya bergantung pada pembelajaran tekstual, tapi juga terjun langsung ke lapangan untuk menggali berbagai nilai Pancasila yang ada di lingkungan sekitar.
“Untuk mengintegrasikan pembelajaran Pancasila, berbagai aktivitas para pelajar, guru, bisa menggunakan berbagai macam perangkat ajar, mulai dari sastra, film, dan berbagai produk seni dan budaya lain,” kata dia. Selain itu, Nadeim juga mendoronga para guru untuk merancang pembelajaran berbasis isu-isu relevan yang sedang berkembang di masyarakat, seperti lingkungan hidup, permasalahan sosial, dan bencana alam.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang bertugas sebagai pemimpin upacara. Selain Nadiem, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto juga turut menghadiri upacara tersebut.
Di antara 800 tamu undangan yang hadir, terdapat perwakilan pelajar dari SD Negeri Lubang Buaya 13 Jakarta, SMP Negeri 81 Jakarta, SMP Negeri 157 Jakarta, SMA Negeri 113 Jakarta, SMA Negeri 71 Jakarta, SMA Negeri 8 Depok, serta dan SMA Negeri 2 Tangerang Selatan.
Pilihan editor: Berharap Ditugaskan di Komisi VIII, Atalia Praratya: Bidang Sosial dan Perempuan adalah Hati Saya