TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) yang mengesahkan pemberhentian Pramono Anung dari posisinya saat ini sebagai Sekretaris Kabinet.
Sebelumnya, Pramono Anung telah mengajukan pengunduran diri kepada Jokowi terkait keputusannya untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024.
"Pada hari ini, Kamis, 19 September 2024, Bapak Presiden telah menandatangani Keppres Nomor 105 P tentang Pemberhentian Dengan Hormat Bapak Pramono Anung Wibowo sebagai Sekretaris Kabinet, terhitung mulai tanggal 22 September 2024, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan Seskab," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam pesan tertulis yang dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis, 19 September 2024.
Namun, bagaimana dengan karir Pramono Anung di kancah politik selama ini?
Pramono Anung Wibowo lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 11 Juni 1963. Dilansir dari Antara, ia mengawali karier politiknya sebagai anggota DPR RI, di mana ia terlibat dalam sejumlah kebijakan penting, seperti pengembangan infrastruktur dan reformasi birokrasi. Pada tahun 2000, ia diangkat menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, kemudian lima tahun kemudian menjadi Sekretaris Jenderal PDIP.
Perannya dalam Pemilu 2009 cukup signifikan, terutama dalam upaya memenangkan Megawati Soekarnoputri, meskipun pasangan Megawati-Prabowo Subianto kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Di tingkat legislatif, Pramono pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI mewakili Fraksi PDI Perjuangan dari 2009 hingga 2014.
Pada 12 Agustus 2015, ia diangkat sebagai Sekretaris Kabinet dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan kembali menjabat posisi yang sama dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Di luar politik, Pramono menyelesaikan pendidikan sarjananya di bidang Teknik Pertambangan ITB dan melanjutkan studi Magister Manajemen di UGM. Ia meraih gelar doktor dalam Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran pada tahun 2013 dengan disertasi yang membahas komunikasi politik dan interpretasi anggota DPR terhadap konstituen.
Saat ini, Pramono Anung bersaing dalam Pemilihan Gubernur Jakarta bersama Rano Karno sebagai calon wakil gubernur. Pasangan ini diusung oleh PDIP dan didukung oleh Partai Hanura, membawa visi untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi ibu kota. Dalam kehidupan pribadinya, Pramono menikah dengan Endang Nugrahani dan memiliki dua anak, termasuk Hanindhito Himawan Pramana yang juga aktif di dunia politik.
Kemudian, pengunduran diri Pramono dijadwalkan bertepatan dengan penetapan pasangan calon Pilkada 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyampaikan bahwa Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi, karena maju sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.
Ari menambahkan bahwa Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono tertanggal 2 September 2024. Dalam surat tersebut, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meminta pengunduran diri dari jabatan Sekretaris Kabinet terhitung mulai 22 September 2024.
Ari juga menjelaskan bahwa penandatanganan Keputusan Presiden terkait pemberhentian Pramono sebagai Seskab akan dilakukan sesuai dengan permohonan tersebut, yakni pada 22 September mendatang.
Pramono Anung Wibowo dan mantan Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang diusung PDIP mendaftar ke KPU untuk mengikuti Pilgub Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno menjadi peserta Pilgub Jakarta yang pertama mendaftar di KPU DKI Jakarta.
Pramono pun mengaku sudah minta izin secara langsung ke Presiden Jokowi. "Presiden memberikan izin bahkan beliau yang mendorong saya untuk maju beliau mengatakan 'Mas, maju aja enggak banyak orang yang bisa mendapatkan seperti itu' itu percakapan saya pertama," ujarnya.
MYESHA FATINA RACHMAN I ANTARA I DESTY LUTHFIANI I SAPTO YUNUS
Pilihan Editor: Pramono Anung Menitikkan Air Mata Saat pamit ke Pegawai Sekretariat Kabinet