INFO NASIONAL - Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang untuk menjaga stabilitas inflasi, sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat tetap stabil.
Hal itu ia sampaikan usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) TPID Kabupaten Serang Triwulan III, bertema Strategi peningkatan efektivitas TPID Kabupaten Serang, di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang), pada Kamis, 12 September 2024.
“Rakor TPID ini kita evaluasi jangan sampai inflasi naik, inflasinya bagaimana harus stabil supaya masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-harinya tetap stabil,” ujarnya.
Rudy menjelaskan, sumber utama inflasi disebabkan oleh peningkatan harga komoditas seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Sementara penahan inflasi adalah beras, telur ayam ras dan minyak goreng.
Menghadapi permasalahan tersebut, Rudy berharap TPID Kabupaten Serang bersama Bank Indonesia dapat menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga serta meningkatkan efektivitas komunikasi bersama instansi terkait.
“Jadi rakor TPID ini juga memastikan situasi dan kondisi stok produksi, distribusi dan konsumen serta dari sisi konsumen untuk menjamin, memastikan distribusi kebutuhan masyarakat berupa sembako tidak terganggu,” katanya.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Febrian Ripera mengatakan, berdasarkan yang disampaikan perwakilan BI Banten dan BPS Kabupaten Serang, kondisi aman karena memang tidak berkaitan dengan momen hari besar keagamaan. “Kecuali mungkin di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri itu sudah pasti ada kenaikan,” ujarnya.
Sedangkan yang perlu diantisipasi, kata Febrian, kemungkinan ada gejolak banyaknya kenaikan harga pangan pada triwulan IV karena ada beberapa komoditas yang memang selalu naik seperti bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras juga ikut naik.
“Jadi ada beberapa komunitas yang berulang (naik harga), tetapi tidak naik di bulan ini kemungkin di triwulan I, II dan mungkin triwulan IV,”katanya.
Hanya saja, kata Febrian, ada beberapa poin permasalahan ke depan ada isu kenaikan minyak goreng dan pupuk. Meskipun begitu, Febrian mengatakan, komoditi lain masih dalam kondisi aman.
“Ada tiga tahun berturut-turut untuk target penanganan inflasi oleh OPD, lebih kita pertajam lagi karena untuk 2024 seharusnya targetnya sampai di triwulan IV paling tidak sudah terpenuhi 80 persen targetnya,” katanya.
Kemudian untuk 2025, kata Febrian, pihaknya akan membuat target baru dan roadmap baru untuk tiga tahun kedepan yakni 2025, 2026, dan 2027 yang perlu dipertajam dan di finalkan pada triwulan IV. (*)