TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus aktivis antikorupsi, Sudirman Said dinyatakan tidak lulus dalam seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Capim KPK. Langkah Sudirman untuk terpilih menjadi pimpinan lembaga antirasuah itu harus terhenti dalam tahapan tes profile assessment.
Pengumuman hasil tes profile assessment untuk Capim KPK diumumkan oleh Ketua Panitia Seleksi atau Pansel KPK, Muhammad Yusuf Ateh pada Rabu, 11 September 2024. Ada 20 nama Capim KPK yang dinyatakan lolos untuk mengikuti tes wawancara dan tes kesehatan jasmani-rohani.
Menanggapi hasil seleksi itu, Sudirman mengatakan bahwa dirinya menghormati keputusan Pansel KPK. Dia mengaku bersyukur telah menempuh sejumlah proses seleksi dengan sebaik-baiknya.
"Terima kasih atas dukungan semua rekan-rekan selama proses seleksi," katanya ketika dihubungi, Rabu, 11 September 2024.
Dia juga memberikan semangat kepada 20 kandidat Capim yang lolos ke tahap selanjutnya. Sudirman berharap agar diakhir proses seleksi nanti bisa terpilih pimpinan yang terbaik.
Menurut dia, KPK memerlukan sosok pemimpin yang baik untuk mengembalikan kredibilitas lembaga antirasuah itu. "Jangan pernah lelah mencintai Indonesia yang hebat ini," ujarnya.
Sebelum memutuskan untuk mendaftar sebagai Capim KPK, Sudirman Said mendapat banyak dukungan dari sejumlah tokoh dan pegiat antikorupsi di Indonesia. Di antaranya ialah Indonesia Memanggil Lima Puluh Tujuh atau IM57+ Institute, Feri Amsari, hingga mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
Ketua IM57+, Praswad Nugraha mengatakan bahwa kriteria pemimpin KPK yang berintegritas, berani, dan memiliki penguasaan politik yang mumpuni tercermin dalam diri Sudirman Said.
Menurut Praswad, rekam jejak Sudirman Said saat melawan Ketua DPR RI Setya Novanto alias Setnov dalam skandal Papa Minta Saham merupakan bukti integritas dan keberanian sosok yang dikenal lurus dan anti korupsi itu. Meski perlawanan itu berujung pemecatan Sudirman selaku Menteri ESDM, pada akhirnya Setnov terbukti melakukan rasuah.
Selain Praswad, Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari juga mendukung Sudirman Said untuk membenahi KPK. Feri berpendapat, banyak sosok berintegritas untuk menjadi calon pimpinan KPK, tapi belum tentu berani. Pun, kata dia, ada yang berani tapi belum teruji ketika berhadapan dengan kekuatan politik. Baginya, sosok berintegritas, berani, dan teruji itu ada pada diri Said Sudirman. “Sudirman Said sudah teruji,” ujar Feri Amsari.
Pilihan Editor: Divonis Langgar Etik, Nurul Ghufron Tercoret dari Seleksi Capim KPK
Hendrik Khoirul berkontribusi dalam penulisan artikel ini.