INFO NASIONAL - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan, meskipun Indonesia sedang mengalami deflasi, inflasi inti masih tetap mengalami peningkatan 1,95 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Mahendra pun memaparkan faktor pendukung kinerja sektor jasa keuangan yang tetap bertumbuh dan terjaga di tengah deflasi.
"Pertama adalah kredit perbankan secara menyeluruh tumbuh 12,4 persen, sedangkan pembiayaan dari perusahaan pembiayaan tumbuh 10,53 persen, ini semua pada Juli ya naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Agustus 2024, yang dilaksanakan secara daring, pada Jumat, 6 September 2024.
Selain itu, ia juga menambahkan, outstanding pembiayaan pada Juli 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 23,97 persen. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 26,73 persen.
Menurutnya, meskipun Indonesia sedang dihadapkan deflasi yang berdampak pada menunnya jumlah kelas menengah, keadaan ini tidak mempengaruhi kinerja sektor jasa keuangan. Namun, pihaknya tetap berharap kinerja dan pertumbuhan di sektor jasa keuangan ataupun perekonomian secara umum dapat terjaga baik.
Di sisi lain, OJK bersama pemerintah terus berkolaborasi dalam mengantisipasi kemungkinan dampak buruk deflasi. Salah satu strategi yang ia ambil adalah dengan menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, OJK juga melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus berupaya mempertahankan stabilitas sektor keuangan.
“Melalui forum KSSK, kami berupaya untuk stabilitas sektor keuangan tetap terjaga dan perubahan dalam jumlah kelas menengah yang belakangan ini juga disorot secara luas," kata dia. (*)