Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Mukidi Muncul Mulyono, Nama-nama Unik yang Viral di Indonesia

image-gnews
Poster-poster dalam aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim
Poster-poster dalam aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim "Lawan Mulyono dan Kroninya", pada Jumat 23 Agustus 2024. Foto: TEMPO/Myesha Fatina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Mulyono belakangan ini ramai dibicarakan publik Tanah Air. Entah dari mana mulanya, sehingga nama Mulyono kemudian diidentikkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Selain Mulyono, terdapat nama-nama lain yang sempat viral di lini massa dan kehidupan nyata di Indonesia. Antara lain nama Mukidi dan Pak Eko. Nama Mukidi menyeruak pada 2016, sedangkan Pak Eko populer pada 2018. Lantas siapakah sosok Mukidi dan Pak Eko yang pernah mengisi jagat maya di Tanah Air ini?

1. Mukidi

Nama Mukidi ramai pada 2016 sebagai bahan guyonan. Dia adalah karakter fiktif buatan Soetantyo Moechlas atau Yoyo yang dikisahkan dalam buku dan media tulis di situs internet. Mukidi diceritakan sebagai sosok yang polos, udik, kampungan, namun juga sok tahu.

Mukidi punya sahabat karib bernama Wakijan. Mukidi juga memiliki istri bernama Markonah. Hasil pernikahan Mukidi memiliki dua orang anak bernama Mukiran dan Mikirin. Cerita-cerita lucu Mukidi pun tersebar luas di media massa kala itu.

Berikut salah satunya:

Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya. Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.

Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat rumahnya dengan warna merah juga.

Saat 17 Agustus, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan “INDONESIA TETAP JAYA”. Hati Mukidi panas dan ikut memasang spanduk dengan tulisan “INDONESIA TETAP MUKIDI”.

Usut punya usut, rupanya tokoh rekaan Yoyo itu telah dibuat sejak 2000-an. Kepada media, Yoyo mengaku dirinya terinspirasi membuat karakter lucu Mukidi dari tokoh Mukidi di acara Radio Prambors Warkop DKI pada 1976. Dahulu pemerannya Nanu Mulyono.

“Apa-apa Mukidi. Mukidi nama Jawa banget. Nama Mukidi itu simple, cepat dihafal dan melekat,” kata Yoyo kepada media, di kediamannya, Sabtu 27 Agustus 2016.

Kisah Mukidi mulanya ditampung dalam karya buku. Buku pertama berjudul Laskar Pelawak 1, Balada Mukidi dan Wakijan. Buku itu pun laris manis terjual. Yoyo mengaku, buku tersebut murni merupakan karya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain.

“Buku saya itu yang nulis ya saya, saya yang edit, saya yang nyetak saya juga yang nerbitin. Sampai buku ketiga saya juga seperti itu,” katanya.

Setelah itu, sekira 2012, teman Yoyo membuatkan sebuah blog yang bisa diisi cerita humor Mukidi dengan alamat www.ceritamukidi.wordpress.com. Yoyo lalu membuat akun Facebook. Setiap hari ia posting cerita-cerita terbaru Mukidi. Sejak itu kisah-kisah Mukidi menjadi viral.

Terkini, kisah Mukidi juga difilmkan. Film tersebut tayang pada Kamis, 11 April 2024 lalau di Prime Video. Berkisah tentang sosok pria bernama Mukidi (Gading Marten) yang merantau dari kampung untuk mengadu nasib di Jakarta dengan melamar jadi office boy.

Namun dia salah dipekerjakan menjadi Analis Kredit karena sebuah kesalahpahaman. Didorong oleh rasa keinginannya untuk membantu orang lain, Mukidi menyetujui setiap permohonan kredit yang diajukan kepadanya.

Meski bermaksud baik, semua keputusannya segera berubah menjadi bencana yang mengakibatkan kebangkrutan besar-besaran. Bersama istrinya, Markonah (Della Dartyan), dan dua sahabat terdekatnya, Samingan (Joshua Suherman) dan Wakijan (Arief Didu), Mukidi harus menghadapi kekacauan keuangan yang secara tidak sengaja ia ciptakan.

Di sisi lain, tingkah lucu dan aneh Mukidi juga berhasil mencuri perhatian. Salah satunya ketika wawancara kerja untuk jadi office boy, Mukidi ditanya mengenai nominal gaji yang dia harapkan dari perusahaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Samakan saja, Pak, sama Bapak,” kata Mukidi dengan logatnya yang khas dan wajah yang polos.

2. Pak Eko

Pada 2018 silam, Indonesia dilanda wabah demam “Masuk Pak Eko...”. Bukan penyakit, ini adalah jargon yang terpatri di benak hampir semua kalangan kala itu. Kalimat tersebut digunakan untuk menanggapi sebuah kekaguman atau bahkan persetujuan akan suatu pendapat.

Demam ini bermula dari viralnya video Ajun Komisaris Eko Hari Cahyono, anggota polisi di Pusat Pendidikan Sabhara Porong, Sidoarjo, yang melempar benda tajam dan tepat menancap ke papan kayu. Dalam video tersebut, anak-anak yang menyaksikan aksi itu kemudian memujinya. “Masuk Pak Eko...”.

Menurut ilmuwan dari Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Terry Mart, memang, tidak ada yang aneh dari kemampuan Ajun Komisaris Eko. Namun, menurut dia, untuk bisa melempar seperti itu, harus mengetahui putaran benda yang pas.

“Dari segi fisika, saat pisau, obeng, atau gergaji menemui papan target, harus bagian tajamnya yang menancap pada papan. Untuk bisa seperti itu, jumlah putaran benda tajam di udara harus pas,” ujar Terry saat dihubungi, Jumat, 31 Agustus 2018.

Dalam video tersebut, Eko melempar berbagai benda tajam, mulai pisau, obeng, gunting, hingga gergaji. Saking terampilnya, Eko selalu berhasil menancapkan senjata tajam itu ke papan sasaran. Nah, menurut Terry, untuk memiliki kemampuan tersebut, tak perlu menjadi pakar fisika.

“Bisa dilatih meski butuh latihan yang panjang,” ujarnya. “Jadi yang dibutuhkan adalah keterampilan, dan itu dapat dilatih. Mungkin juga perlu bakat.”

Ihwal Mulyono

Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi sempat mengungkapkan bahwa dirinya yang saat itu lahir pada 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, diberi nama Mulyono oleh kedua orang tuanya, yakni Widjiatno Notomihardjo dan Sudjitami Notomihardjo.

Namun nama tersebut tak bertahan lama. Jokowi saat kecil mengalami sakit-sakitan. Ia menjelaskan bahwa, dalam budaya Jawa, jika seorang bayi laki-laki mengalami sakit yang terus menerus, bisa jadi nama yang diberikan terlalu berat. Sehingga saat itu orang tuanya memutuskan untuk mengganti nama putra sulungnya itu.

“Tapi nama itu tak terlalu lama saya miliki karena orang tua saya segera mencari nama baru ketika saya berulang kali sakit,” kata Jokowi dalam buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene Endah yang diluncurkan pada 2018.

Jokowi melanjutkan setelah namanya diganti kesehatannya berangsur-angsur membaik. “Boleh tidak percaya, saya kemudian tumbuh sehat. Itu misteri,” katanya.

Nama Mulyono baru-baru ini dikaitkan dengan gagalnya Anies Baswedan maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono kegagalan eks Gubernur DKI Jakarta kembali berlaga di palagan Pilgub Jakarta itu lantaran ada campur tangan sosok Mulyono.

“Mulyono dan geng, tulis saja Mulyono,” kata Ono saat ditanya, pihak yang menjegal Anies.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | FRISKI RIANA | TIARA JUWITA | AHMAD FIKRI | MOH KHORY ALFARIZI

Pilihan Editor: Jokowi Terlahir dengan Nama Mulyono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anies Baswedan Berkunjung ke Tokyo hingga Tak Jawab Soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Anies Baswedan Berkunjung ke Tokyo hingga Tak Jawab Soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo

Anies Baswedan enggan menjawab saat ditanya apakah dirinya bakal bergabung dengan kabinet bentukan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

6 jam lalu

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno, Lies Hartono atau kerap disapa Cak Lontong bersama bakal calon gubernur dan ewakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta, Minggu, 15 September 2024. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono atau Cak Lontong memaparkan setidaknya 3 poin yang disampaikannya.


Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Cak Lontong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Cak Lontong sebut banyak permintaan gabung tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta ini buktikan dukungan sekaligus modal menang.


Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

7 jam lalu

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat konferensi pers terkait Munaslub di Jakarta, Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad, 15 September 2024. Keterangan pers tersebut menolak dan menyatakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia pada Sabtu 14 September tidak sah. TEMPO/Ilham Balindra
Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

Arsjad Rasjid dilengserkan dari posisinya sebagai Ketua Umum Kadin, Diganti Anindya bakrie lewat Munaslub Kadin. Ada kaitannya sebagai TPN Ganjar?


Calon Tunggal Pilkada di Dharmasraya Kerabat Presiden Jokowi

7 jam lalu

Setelah sempat dipersulit, sejumlah pasangan bakal calon di berbagai daerah akhirnya diterima mendaftar di Pilkada 2024.
Calon Tunggal Pilkada di Dharmasraya Kerabat Presiden Jokowi

KPU tetap menolak pesaing calon tunggal di Dharmasraya. Beberapa daerah lain sempat kesulitan mendapat tiket untuk mendaftar pilkada


KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

7 jam lalu

Peristiwa kerusuhan Tanjung Priok 1984. DokTempo/Fakhri Amrullah Instagram/Datatempo
KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

KontraS dan Ikapri minta Presiden Joko Widodo untuk membangun memorialisasi peristiwa Tanjung Priok 1984 di ruang publik.


Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

7 jam lalu

Kaesang saat tampil di podcast pribadinya, 6 September 2024. Foto: Youtube.
Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

KPK mendapat sorotan publik lantaran dinilai beda penanganan dalam kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan anak Rafael Alun.


Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

8 jam lalu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto berbicara hangat ditemani es kelapa muda. Dok. Istimewa
Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut merespons baik agenda pertemuannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


KPU Sumut Diminta Ambil Alih Tahapan Pilkada Tapanuli Tengah setelah Masinton Dipersulit Daftar

9 jam lalu

Ilustrasi KPU. TEMPO/Subekti
KPU Sumut Diminta Ambil Alih Tahapan Pilkada Tapanuli Tengah setelah Masinton Dipersulit Daftar

PDziP menyebut pasangan Masinton-Mahmud sudah dua kali dipersulit KPU Tapanuli Tengah.


Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

9 jam lalu

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid berbincang saat menghadiri deklarasi Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023. Perwakilan relawan Progesif dari berbagai daerah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Ganjar-Mahfud menang dalam Pilpres 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid dilengserkan sebagai Ketua Umum Kadin. Berikut Penetapannya sebagai Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024.