TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani mengajak Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghampiri Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara pada Rabu, 4 September 2024. Momen itu terjadi usai Presiden Joko Widodo dan Paus Fransiskus bertemu dengan tokoh, pejabat, dan duta besar negara sahabat.
Usai acara tersebut, tamu seperti Puan mendapat kesempatan untuk bercengkrama dengan hadirin yang lain. Dalam satu kesempatan, Puan yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menarik tangan Pramono untuk bertemu dengan Prabowo.
Tempo belum bisa memastikan apa yang Puan, Pramono, dan Prabowo bicarakan. Saat hendak mengambil gambar dan merekam video, ajudan Prabowo, Mayor Teddy, menyampaikan bahwa wartawan tidak diperkenankan mengambil gambar. Dari pantauan terlihat, mereka tampak berbincang hingga bersenda gurau dalam pertemuan singkat itu.
Pramono Anung, yang juga merupakan politikus PDIP, saat ini merupakan bakal Calon Gubernur Jakarta. Ia berpasangan dengan Rano Karno. Pramono dan Rano akan menghadapi Ridwan Kamil dan Suswono, yang didukung 13 partai politik pendukung Prabowo Subianto yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju plus.
PDIP belum menentukan sikap untuk berada di dalam atau luar pemerintahan mendatang, yang akan dipimpin oleh Prabowo. Meskipun partai banteng belakangan kritis terhadap kebijakan pemerintah Jokowi.
Hubungan PDIP dan Jokowi disebut-sebut makin memburuk usai Pilpres 2024. PDIP kerap menyoal dugaan pelanggaran konstitusi dalam memuluskan jalan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, menjadi wakil presiden Prabowo.
Ketika pidato di penutupan Kongres Nasdem pada Selasa, 27 Agustus 2024, Prabowo sempat menyampaikan harapan ada lagi partai yang gabung dalam koalisinya. Prabowo mengklaim koalisi besar wajar karena Indonesia juga merupakan bangsa yang besar yang sama luasnya dengan benua Eropa.
"Sama, PKS ayo terima kasih bergabung. PKB terima kasih bergabung. Jangan pergi lagi tapi. Sekarang aku nunggu mana yang mau gabung lagi," kata Prabowo. "Persaingan bangsa-bangsa sampai mereka mengatakan kalau elite Indonesia bisa bekerja sama, Indonesia sangat sulit untuk dibendung.”
Pilihan Editor: Prabowo Maklum Peta Koalisi KIM Berubah di Pilkada