TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dipandang sebagai koalisi nasional. Meski begitu, ia maklum atas perbedaan peta koalisi politik di pemilihan kepala daerah atau pilkada yang tak dapat dihindari. Di Pilkada Jawa Barat misalnya, ia menyebut situasinya "ngeri-ngeri sedap."
"Kita berkoalisi di tingkat nasional, tidak ada masalah di daerah kita berbeda-beda dan kita bersaing. Persaingan itu baik, persaingan itu bagus, rakyat harus ada pilihan," kata Prabowo saat memberikan sambutan penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Arena Indonesia, GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2024.
Prabowo kemudian membahas Pilkada Jawa Barat, menyebut bahwa situasi di Jawa Barat ngeri-ngeri sedap. "Tapi ngeri-ngeri sedap juga itu, Jawa Barat ngeri-ngeri sedap," ujarnya.
Partai Gerindra menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) selama dua hari, yaitu pada Jumat dan Sabtu, 30-31 Agustus 2024. Pembukaan Rapimnas berlangsung di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dan digelar secara tertutup sejak pukul 13.00 WIB.
Sementara dari informasi yang dihimpun, penutupan Rapimnas bakal digelar, pada Sabtu, 31 Agustus 2024 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat sekitar pukul 14.00 WIB.
Kabar soal Rapimnas ini sebelumnya juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Kamis, 29 Agustus 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan.
"Insyaallah Partai Gerindra melaksanakan Rapat Rapat Pimpinan Nasional di Indonesia Arena, Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta mulai 30 sampai dengan 31 bulan Agustus," kata Muzani dilansir dari Antara.
Muzani mengungkapkan bahwa Rapimnas akan dihadiri oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat provinsi, Dewan Pimpinan Pusat (DPP), serta Dewan Penasehat, Dewan Pakar, hingga Dewan Pembina.
Penutupan Rapimnas Gerindra juga dihadiri oleh sejumlah menteri dan ketua partai. Di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, serta Menteri BUMN, Erick Thohir. Selain itu, hadir pula Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, hingga saat itu, belum terlihat ada pengurus PDIP yang hadir
Prabowo memulai dengan menyambut seluruh tamu undangan yang hadir. Ia terlebih dahulu menyapa Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan para menteri yang hadir dalam acara tersebut.
Prabowo kemudian menyapa Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saat menyebut nama Sandiaga, peserta rapat menyambut dengan riuh. Menanggapi respons tersebut, Prabowo pun berkelakar bahwa Sandiaga adalah kader yang telah "disusupkan" ke PPP.
Diketahui, Sandiaga pernah menjadi calon wakil presiden Prabowo pada pilpres 2014-2019. Ia juga merupakan kader Gerindra.
Selanjutnya, Prabowo menyapa sejumlah Ketua Umum partai anggota Koalisi Indonesia Maju yang hadir, termasuk Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, hingga saat itu, belum terlihat ada pengurus PDIP yang hadir.
Rapimnas Gerindra telah dimulai sejak Jumat di Hambalang, Bogor, dan dibuka oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan bahwa salah satu agenda pembahasan dalam rapimnas adalah mempercepat pelaksanaan kongres partai menjadi tahun 2025, yang direncanakan digelar pada bulan Agustus. Pemilihan waktu ini didasarkan pada pertimbangan bahwa bulan Februari bertepatan dengan ulang tahun Partai Gerindra.
"Rapat meminta agar kongres Partai Gerindra, yang rencananya di bulan Agustus tahun depan, bisa dimajukan di bulan Februari bersamaan dengan ulang tahun Partai Gerindra," kata Muzani.
Muzani menjelaskan bahwa para kader akan meminta kesediaan Prabowo Subianto untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra untuk lima tahun ke depan.
MYESHA FATINA RACHMAN I HENDRIK YAPUTRA I DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Prabowo Membungkuk saat Menyalami Paus Fransiskus