TEMPO.CO, Tenggarong - Berbekal 41.466 dukungan awal dari masyarakat, bakal pasangan calon Pilkada Kutai Kartanegara dari jalur indpenden, Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais, mengaku optimistis bisa menjadi bupati dan wakil bupati periode mendatang.
"Awal mula dukungan muncul itu sejak tahun 2022. Datanya belum berbasis B1KWK saat itu, sekitar 21 ribu, hingga mencapai 41 ribu lebih yang dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU," ungkap Awang saat diwawancara di Tenggarong, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Dalam proses pengumpulan suara, ada beberapa hal yang sangat teknis dan dinilai unik oleh Awang. Di mana warga ada yang menempelkan copy KTP menggunakan lem nasi, hingga staples.
"Banyak pakai staples, banyak juga surat dukungan yang rusak, yang hilang itu lebih dari 20 ribu surat. Seharusnya kami bisa mengmpulkan lebih dari 40 ribu," ungkap Awang.
Dari segi biaya politik, Awang menilai jalur independen jauh lebih rendah dibanding mencari dukungan partai politik. Dia mengatakan selisihnya bisa lima hingga 10 kali lipat dengan biaya yang telah dikeluarkannya bersama Zais. Hingga saat ini yang diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.
"Kenapa optimis? Dari 41.446 dukungan ini, jika kami rawat dan minimal kami kembangkan, dikali tiga saja, sudah lebih dari 100 ribu dukungan. Ini yang menjadi nilai lebih maju jalur independen," kata Awang.
Awang-Zais akan bersaing dengan calon inkumben Edi Damansyah-Rendi Solihin yang diusung PDI Perjuangan, Gelora, dan Partai Demokrat; dan pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi yang mendapat dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKB, Nasdem, PKS, PPP, Perindo, PKB, PSI, Hanura, dan Prima.
Pilihan editor: Gimik Politik Jokowi di Akhir Jabatan