TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan memutuskan tidak maju di pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar setelah gagal maju di Pilgub Jakarta. Melalui juru bicaranya, Sahrin Hamid, pada Kamis, 29 Agustus 2024, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan salah satu pertimbangannya tidak maju di Pilgub Jabar adalah tidak ada permintaan khusus dari masyarakat Jabar maupun aspirasi partai politik untuk mengusungnya. Hal itu berbeda dengan Pilgub Jakarta.
Belakangan beredar kabar yang menuding Presiden Joko Widodo alias Jokowi ada kaitannya dengan penjegalan Anies di Pilkada 2024. Majalah Tempo edisi 12 Agustus 2024 menulis tentang manuver Jokowi dan Koalisi Prabowo yang bergerilya menggagalkan pencalonan Anies di Pilgub Jakarta. Saat itu, ada skenario kotak kosong.
Sebanyak 13 partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus menyokong Ridwan Kamil dan Suswono. Kesepakatan politik itu menutup kans Anies maju Pilgub Jakarta.
Berikut bantahan Jokowi dan Istana serta pernyataan sejumlah pihak soal gagalnya Anies maju di Pilkada 2024.
1. Jokowi: Saya Dituding-tuding Jegal Anies
Presiden Jokowi mengatakan bahwa urusan mencalonkan atau tidak mencalonkan Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah merupakan kewenangan partai politik maupun koalisi. Jokowi menegaskan ada mekanisme tersendiri yang mengatur dalam pencalonan di Pilkada 2024.
“(Soal Anies gagal maju Pilkada) Saya kan ditudang-tuding. Kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding. Saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya?” kata Jokowi ditemui usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana sudah menyangkal tudingan Presiden Jokowi ada kaitannya dengan penjegalan Anies yang gagal maju di Pilkada 2024. Ari juga mengatakan keputusan pencalonan atau tidak dicalonkannya seseorang diputuskan melalui mekanisme internal partai masing-masing.
“Yang memutuskan siapa, yang dituduh siapa,” kata Ari melalui pesan pendek kepada Tempo pada Jumat, 30 Agustus 2024.
2. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono: Ada Tangan-tangan yang Tak Menyetujui Anies
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono mengungkap ada tangan-tangan yang tak menyetujui Anies diusung oleh PDIP di Pilgub Jabar.