Sebelum menjadi Kepala BKKBN, Hasto pernah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, yaitu pada periode 2011-2016 dan 2017-2019. Ia juga sudah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Kapala BKKBN.
Pasangan ini, kata Djarot, sangat ideal. Sebab, Hasto-Wawan dinilai memiliki bidang kerja yang saling mendukung untuk pengembangan daerah yang akan mereka pimpin jika terpilih. Hasto merupakan seorang ahli di bidang kesehatan.
Hasto bisa memastikan kesiapan SDM, sedangkan Wawan banyak berkarya di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tonggak perekonomian Kota Yogya.
Djarot meminta seluruh elemen PDIP Kota Yogyakarta bersatu untuk memenangkan pasangan yang diusung oleh hanya satu partai politik ini.
"Saya sampaikan juga sangat penting semangat kegotongroyongan seluruh kader untuk turun ke bawah segera, bounding dengan rakyat," kata dia.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang ( DPC) PDIP Kota Yogyakarta Eko Suwanto menyatakan, dengan kemenangan tiga kali beruntun di pemilu, PDIP yakin bisa meraih kemenangan pada pilkada 2024 ini.
"Kami yakin Pak Hasto bisa mengatasi masalah stunting, itu juga yang dipesankan oleh Bu Mega. Termasuk kemiskinan, pengangguran, rumah layak huni dan persoalan sampah di Yogyakarta yang bertahun-tahun tak selesai," kata Eko.
Pilihan editor: Kedekatan Pramono Anung dengan Megawati dan Jokowi: Pram, Final