TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey memastikan, partainya akan mendaftarkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024, pada 28 Agustus 2024. Pramono dan Rano merupakan politikus PDIP.
“Pram (Pramono) besok (28 Agustus 2024) mendaftar jam 11 di KPU sama Rano Karno," kata Olly, pada 27 Agustus 2024.
Olly mengungkapkan, PDIP tidak akan membuat acara pengumuman Pramono-Rano sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.
“Enggak ada (pengumuman), langsung di pendaftaran, ya. Liput di pendaftaran saja. KPU DKI, ya. Jam 11 (siang),” ujarnya.
Akhirnya, pada 18 Agustus 2024, PDIP mengusung Pramono Anung-Rano Karno maju Pilkada Jakarta.
Pramono Anung mengungkap pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebelum ditetapkan sebagai calon gubernur untuk maju di Pilgub Jakarta. Dia menyebut telah bertemu Megawati pada Selasa sore, 27 Agustus 2024.
"Saya bertemu Ibu Mega. Bu Mega menyampaikan, 'Pram, final'," kata Pramono saat ditemui di rumahnya, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Pramono bercerita bahwa dirinya sudah membantu Megawati di PDIP selama 27 tahun. Dia mengaku sudah dekat dengan Megawati selama periode itu.
Profil Pramono Anung
Pramono Anung lahir pada 11 Juni 1963 di Kediri, Jawa Timur. Ia merupakan merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dengan orang tua bernama Kasbe Prajitna dan Sumarni. Ia menempuh pendidikan gelar sarjana di jurusan Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan magister di Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pada 2013, ia meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) dengan predikat Cumlaude. Gelar doktor tersebut diraih oleh Pramono dengan menghasilkan disertasi berjudul “Komunikasi Politik dan Pemaknaan Anggota Legislatif terhadap Konstituen: Studi Interpretatif Pemilu Tahun 2009”.
Berdasarkan Antara, sebelum terjun dalam dunia politik, Pramono memulai karier dalam dunia bisnis dengan menduduki beberapa kursi, yaitu Direktur PT Tanito Harum (1988-1996), Direktur PT Vietmindo Energitama (1979-1982), dan Komisaris PT Yudhistira Haka Perkasa (1996-1999).
Pramono memulai karier dalam dunia politik ketika Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengangkat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP pada 2000. Setelah itu, karier politik Pramono semakin melambung. Pada 2005, ia menduduki kursi Sekjen PDIP. Lalu, pada 2009-2014, ia menjadi Wakil Ketua DPR RI.
Pada 2015-2019, Pramono diangkat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) dalam Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Kemudian, ia kembali ditunjuk untuk menduduki kursi Seskab periode 2019-2024 oleh Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 115/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Seskab.
Kedekatan dengan Jokowi
Saat menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung kerap memberikan keterangan terkait isu kebijakan istana, seperti pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin serta pembangunan sumber daya manusia. Jokowi juga mengaku “nyaman” dengan kinerja beberapa pejabat di lingkungan istana, termasuk Pramono.
Jokowi pernah memberikan tugas khusus kepada Pramono untuk membantu pekerjaan kepresidenan. Pramono juga terbiasa dengan kegiatan Jokowi yang kerap blusukan ke daerah-daerah. Bahkan, Pramono kerap harus berlari untuk mengejar Jokowi di tempat kunjungan kerja.
Kedekatan Pramono Anung dan Jokowi juga terlihat dari pernikahan anak pertamanya, Hanindhito Himawan Pramono dengan Endang Nugrahani. Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi saksi pernikahan Hanindhito dengan Eriani Annisa.
RACHEL FARAHDIBA R | MUNAWWAROH | ANWAR SISWADI I SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan Editor: Kedekatan Pramono Anung dengan Jokowi dan Pratikno: Kayak Bestie, Happy-happy Saja