TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengakui pernah berseberangan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat bertarung di Pemilihan Presiden 2024. Jokowi memaklumi perbedaan pandangan merupakan hal yang biasa.
Kepala Negara menyampaikan ini saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center pada Ahad, 25 Agustua 2024. Acara ini turut dihadiri oleh Anies Baswedan, mantan calon presiden Koalisi Perubahan.
"Di 2024, sempat beda jalan. Bang Surya di satu perubahan, kemudian yang satunya di keberlanjutan. Ya ndak papa, itu wajar. Kita bisa saling memahami dan kita bisa saling mengerti mengenai perbedaan itu," kata Jokowi.
Jokowi juga mengungkit hubungan dia dengan Surya begitu natural. Pernah satu paham meskipun pada akhirnya bingung satu sama lain.
"Saya pernah salaman hari ini salaman, sepakat, lalu seminggu kemudian beda. Enggak papa, saya kira sangat bagus," kata Jokowi.
Bagaimanapun, Jokowi mengatakan bahwa dia sangat merasa didukung penuh oleh Partai NasDem selama 10 tahun kepemimpinan. Gubernur Jakarta 2012-2014 ini mengapresiasi pada akhirnya NasDem memutuskan untuk bergabung dengan Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka - putra Jokowi.
Dalam paparannya, Surya Paloh juga menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun. Bos Media Group ini mengatakan mendapat pembelajaran politik dari Jokowi.
"Di akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi akan tetap menjadai sahabat NasDem," kata Surya.
Pilihan Editor: Ketua DPD Hanura Jakarta Bilang Jalan Politik Anies Dihambat Terus