TEMPO.CO, Ternate - Banjir bandang disertai lumpur menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, Maluku Utara Pada Minggu 25 Agustus 2024. Banjir dengan ketinggian mencapai satu meter menyebabkan enam orang warga dikabarkan meninggal.
Informasi yang dihimpun Tempo, peristiwa banjir bandang disertai lumpur yang menerjang Kelurahan Rua terjadi pada pukul 03:30 dini hari akibat intensitas hujan yang mengguyur Ternate sejak Sabtu. Banjir yang terjadi pada Minggu dini hari itu menyebabkan warga tidak sempat menyelamatkan diri.
Akibatnya enam orang meninggal dan dua orang lainnya dibawa ke rumah sakit. Banjir juga membuat puluhan rumah warga rusak berat dan memutuskan jalan menuju pusat perkotaan.
Menurut Abdurrahman, warga Kelurahan Rua, Ternate Pulau, Kota Ternate, banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Rua merupakan yang terparah dalam kurun waktu 20 tahun. Sebelumnya di Kelurahan Rua tidak pernah terjadi banjir bandang hingga menelan korban jiwa.
Korban yang meninggal dunia pada peristiwa banjir bandang ini adalah warga yang tidak sempat menyelamatkan diri. Arus banjir yang disertai lumpur dan terjadi pada pagi hari membuat warga tidak siap. “Peristiwanya cepat sekali. Kami sekeluarga juga kaget dengan datangnya air yang deras,” kata Abdurahman kepada Tempo, Minggu 25 Agustus 2024.
Abdurrahman mengatakan, saat ini kondisi di Kelurahan Rua sudah mulai kondusif dan tak lagi banjir, namun lumpur dari bekas banjir masih memenuhi rumah-rumah warga. Beberapa warga dibantu aparat memilih untuk melakukan evakuasi untuk mengantisipasi bencana susulan. “Sekarang ini Kami sedang evakuasi warga dan mencari korban banjir,”kata Abdurahman
Tauhid Soleman, Wali Kota Ternate mengatakan, untuk saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk melakukan respon cepat terkait peristiwa itu. Langkah awal yang dilakukan adalah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
“Saya juga sudah instruksikan lurah, camat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kota Ternate untuk turun lapangan. Saya juga sudah meminta masyarakat untuk tetap waspada dan terus berikhtiar,’kata Tauhid.
Budhy Nurgianto berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan editor: Aksi Kawal Putusan MK, Guru Besar UGM: Pembuktian Anak Muda Sadar Demokrasi