INFO NASIONAL - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menyerahkan kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka) kepada 1.056 nelayan di Kota Padang, di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Andree Algamar mengapresiasi program BPJS Ketenagakerjaan yang dibiayai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Nagari. Ia menekankan, program ini sangat relevan dan penting dalam memberikan jaminan sosial yang dibutuhkan oleh para nelayan. Dengan BPJS Ketenagakerjaan, nelayan dapat bekerja dengan lebih tenang karena telah terlindungi dari berbagai risiko pekerjaan, seperti kecelakaan kerja, kematian, dan hari tua.
"Program ini memberikan ketenangan bagi nelayan yang selama ini sangat rentan terhadap berbagai risiko kerja. Dengan adanya jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, mereka dapat lebih fokus dalam bekerja tanpa khawatir tentang masa depan dan keamanan mereka," ujar Andree Algamar.
Selain itu, Andree Algamar juga memberikan penghargaan khusus kepada pemberian Kartu Kusuka yang difasilitasi oleh Bank BRI dan diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menurutnya, Kartu Kusuka ini menjadu satu langkah strategis untuk mendukung kemajuan para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan.
Kartu ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas resmi bagi nelayan dan pelaku usaha, tetapi juga membuka akses untuk mendapatkan berbagai fasilitas dan bantuan dari pemerintah.
"Kartu Kusuka ini adalah kunci bagi para nelayan untuk mendapatkan fasilitas yang diperlukan dalam menjalankan usahanya. Ini merupakan dukungan nyata dari pemerintah untuk memastikan kesejahteraan dan kemajuan para pelaku usaha kelautan dan perikanan," ujar Andree Algamar.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Padang, Muhammad Syahrul menjelaskan, ada 1.056 nelayan yang terdaftar dalam program perlindungan ini. Dengan dukungan dana CSR dari Bank Nagari, para nelayan akan mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian selama enam bulan, terhitung sejak Agustus 2024. Selama periode tersebut, premi yang harus dibayarkan akan ditanggung sepenuhnya oleh Bank Nagari, dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp200 juta.
"Nelayan yang meninggal dunia, baik karena sakit bawaan maupun kecelakaan kerja, akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta dengan iuran hanya Rp16.800 per bulan. Jika mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya perawatan akan ditanggung tanpa batas, dan jika meninggal dunia karena kecelakaan kerja, ahli waris akan mendapatkan manfaat beasiswa pendidikan untuk dua orang anak dengan total biaya mencapai Rp174 juta," kata Muhammad Syahrul.
Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Operasional Bank Nagari, Zilva Efrizon, perwakilan BRI Kanwil Regional Office Padang, serta sejumlah camat dan lurah di Kota Padang. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan di Kota Padang melalui program perlindungan sosial yang komprehensif.(*)