TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil dan Suswono di Pilgub Jakarta 2024. PKS tidak lagi mencalonkan Anies Baswedan-Sohibul Iman dalam Pilgub Jakarta 2024.
“Jadi, kita sudah mencabut SK terdahulu yang mengusung Anies Baswedan dan kemudian diganti dengan SK terbaru yaitu kepada Ridwan Kamil,” ucap Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, pada 20 Agustus 2024, seperti diberitakan Antara.
Syaikhu mengungkapkan, melalui deklarasi tersebut, PKS telah berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). PKS tidak lagi mendukung Anies-Sohibul Iman karena secara otomatis telah gugur untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2024.
“Dalam proses perjalanan waktu, karena kita kurang empat kursi, kita belum mendapatkan partai lain untuk memberikan dukungan ke Anies Baswedan sehingga sampai 4 Agustus deadline kepada beliau tidak kunjung dapat. Jadi, sejak itulah kemudian kita mencabut SK dukungan kepada Anies Baswedan untuk mengalihkan kepada Ridwan Kamil,” jelas Syaikhu.
Langkah PKS yang bergabung dalam KIM mendapatkan tanggapan dari PDIP, yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto Kristiyanto
Sebelum resmi bergabung, Hasto Kristiyanto tidak mempermasalahkan bergabungnya PKS dalam KIM di Pilgub Jakarta.
“Tidak ada persoalan, boleh PKS dan partai yang lain masuk ke KIM,” kata Hasto, pada 18 Agustus 2024.
Dengan bergabungnya PKS dalam KIM, Hasto berharap para pendukung partai yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres bisa berpindah ke partainya. “Yang penting pendukungnya diharapkan bisa masuk ke PDI Perjuangan,” terangnya.
Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan, PDIP akan mendukung pihak yang berani menentukan nasib bangsa dengan berani mengambil keputusan, meskipun ada intimidasi. Sebab, PDIP akan tetap berada di jalan kerakyatan.
“Kami akan membangun demokrasi yang berkedaulatan rakyat agar setiap anak bangsa bisa memacu prestasinya dalam seluruh aspek kehidupan,” kata dia.
Megawati Soekarnoputri
Di sisi lain, Megawati Soekarnoputri sempat membicarakan wacana pembentukan KIM Plus di beberapa daerah menjelang Pilkada 2024. Ia menilai partainya, PDIP sedang ditelikung dan ditinggal sendirian buntut pembentukan koalisi besar tersebut. Pasalnya, sebanyak 12 partai politik tergabung dalam KIM, termasuk PKS dan PKB.
“Terus saya suka ngomong kepada diri saya sendiri, ‘Kasihan deh PDI Perjuangan, dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian gitu',” kata Megawati.
Ahmad Syaikhu menegaskan, PKS akan komitmen dalam KIM sesuai keputusan dari hasil majelis musyawarah. Selain PKS, KIM diisi oleh 11 partai politik lain yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono meliputi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan.
RACHEL FARAHDIBA R | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan Editor: Alasan PKS Merapat ke Koalisi Indonesia Maju Usai Jadi Lawan dalam Pilpres 2024