TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mendukung Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta 2024. Melalui deklarasi ini, PKS membuktikan tidak lagi mendukung Anies Baswedan-Sohibul Iman maju dalam Pilgub Jakarta 2024.
“Jadi, kita sudah mencabut SK terdahulu yang mengusung Anies Baswedan dan kemudian diganti dengan SK terbaru yaitu kepada Ridwan Kamil," kata Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, pada 20 Agustus 2024, seperti tercatat dalam Antara.
Syaikhu mengungkapkan, dukungan PKS terhadap Anies-Sohibul Iman secara otomatis telah gugur dalam Pilgub Jakarta 2024.
“Dalam proses perjalanan waktu, karena kita kurang empat kursi, kita belum mendapatkan partai lain untuk memberikan dukungan ke Anies Baswedan sehingga sampai 4 Agustus deadline kepada beliau tidak kunjung dapat. Jadi, sejak itulah kemudian kita mencabut SK dukungan kepada Anies Baswedan untuk mengalihkan kepada Ridwan Kamil,” kata Ahmad Syaikhu.
Deklarasi ini juga menunjukkan PKS telah berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 lalu. Padahal, dalam Pilpres 2024, PKS mendukung Anies-Cak Imin maju melawan Prabowo-Gibran. PKS menjadi partai pertama yang mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Deklarasi ini diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) VIII PKS.
Syaikhu menyampaikan, ada tiga parameter yang digunakan PKS untuk mendukung Capres, yaitu nasionalis religius, simbol perubahan, dan punya peluang menang besar. “Tiga parameter yang jadi guidance di MMS dimiliki Anies,” ujarnya, pada 23 Februari 2023 lalu.
Lebih lanjut, Syaikhu mengungkapkan, Anies memiliki tiga karakter yang menjadi petunjuk PKS tersebut. Anies dinilai menjadi pemimpin berkarakter nasional religius. Bahkan, Anies juga memiliki darah biru dari sang kakek yang juga pahlawan nasional, yaitu Abdurrahman Baswedan.
Pada Pilpres 2024, PKS bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKB yang mendukung Anies-Cak Imin maju Pilpres 2024. Dukungan ini semakin ditekankan dalam Musyawarah IX di DPP PKS.
“Hasil keputusan musyawarah Majelis Syuro yang ke IX memutuskan bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bapak Anies Rasyid Baswedan pada pemilihan presiden 2024,” tutur Syaikhu, pada 15 September 2023.
Deklarasi dukungan terhadap Anies-Cak Imin dalam Pilpres 2024 tersebut menunjukkan PKS siap melawan Prabowo-Gibran yang diusung KIM.
“Ini (deklarasi Prabowo memilih Gibran sebagai cawapres) aklamasi bulat, konsensus," kata Prabowo, pada 22 Oktober 2023.
Adapun, dukungan Prabowo-Gibran tersebut tergabung dalam KIM yang mencakup Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda. Hasil akhir Pilpres 2024 pun menyatakan Prabowo-Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2024. Hasil ini membuat PKS harus menelan kekalahan bersama calon yang diusungnya, Anies-Cak Imin.
RACHEL FARAHDIBA R | FAJAR PEBRIANTO | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Alasan PKS Merapat ke Koalisi Indonesia Maju Usai Jadi Lawan dalam Pilpres 2024