TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan menghadiri kegiatan doa bersama yang digelar warga Kampung Muka, Balokan dan Kunir, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Doa bersama itu digelar merespon kondisi demokrasi Indonesia yang dinilai semakin memprihatinkan.
Anies pun mengapresiasi sikap warga yang dinilai tidak antipati terhadap kondisi demokrasi Indonesia yang berada di titik nadir, dengan menggelar doa bersama demi keselamatan bangsa.
“Insya Allah kita bisa kembalikan demokrasi kita menjadi terang lagi,” kata Anies melalui keterangan resminya, Rabu, 21 Agustus 2024.
Anies mengatakan, proses demokrasi seharusnya memberikan kebebasan bagi rakyat untuk memilih dan yang sudah terpilih menjalankan apa yang menjadi kepentingan rakyat. Pada kenyataannya, bangsa ini berhadapan dengan sekelompok pihak yang mengatur sedemikian rupa agar rakyat tak memiliki kesempatan memilih calon pemimpin yang diinginkan.
“Jadi hari-hari ini kita ada di persimpangan jalan, demokrasi tidak berjalan dengan seharusnya,” kata Anies.
Anies pun berharap doa bersama yang digelar masyarakat itu bisa bergaung ke seluruh Jakarta dan Indonesia. Agar, pesan untuk mengubah demokrasi ke jalan benar dapat tersampaikan. “Mari kembalikan demokrasi kita yang sesungguhnya, biarkan rakyat yang menentukan arah, bukan ditentukan sekelompok apalagi satu dua orang yang menentukan,” lanjutnya.
Terakhir, Anies pun mendorong agar Kampung Muka tidak patah arang, meski hanya melalui doa, namun itu sudah menjadi bagian dari ikhtiar dalam perjuangan untuk mengembalikan demokrasi menjadi yang lebih baik
“Mari berjuang bersama, ada yang dengan doa, lisan bahkan langsung ikut dalam perjuangan di lapangan, semoga itu dicatat sebagai amal soleh untuk kita semua,” katanya.
Pilihan Editor: Pasca-Putusan MK, Partai Buruh Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta