TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia akan menggantikan Arifin Tasrif sebagai Menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Ia menjadi salau satu nama yang masuk daftar kocok ulang atau reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo pada Senin, 19 Agustus 2024.
Koordintor Staf Khusus Presiden Ari Dwipyana memastikan bahwa Jokowi akan melantik sekitar 7 pejabat negara pagi ini pukul 9.30. Namun Ari enggan mengungkap nama-nama tersebut Tapi sumber Tempo di Istana membenarkan nama Bahlil masuk daftar reshuffle kabinet.
"Tunggu saja," kata Ari melalui pesan singkat dikonfirmasi Tempo pada Senin pagi 19 Agustus 2024.
Bahlil Lahadalia lahir pada 7 Agustus 1976 di Banda, Maluku Tengah, Maluku. Ia merupakan anak dari seorang kuli bangunan, sedangkan ibunya berprofesi sebagai tukang cuci. Sejak kecil, ia turut membantu perekonomian keluarga dengan menjual kue di sekolah.
Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia sempat menjadi kondektur. Kemudian, di tingkat menengah atas, ia bekerja sebagai sopir angkot. Hal itu dilakukannya demi membeli sepatu dan tetap bisa melanjutkan sekolah.
Berkat kegigihannya, ia bisa mengenyam pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa kuliah, Bahlil dikenal aktif dalam keorganisasian. Hal itu terbukti dari keterlibatannya sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Setelah lulus kuliah, ia mengawali karier dengan menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Selanjutnya, Bahlil Lahadalia bersama rekan-rekannya sepakat untuk mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan. Memasuki usia 25 tahun, ia ditunjuk sebagai direktur wilayah Papua perusahaan tersebut dan membawahi 70 orang karyawan.
Sebelum diangkat menjadi menteri, ia tercatat pernah menjadi bagian dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada 2003 dan mengantarkannya menjadi ketua periode 2015-2019. Melihat begitu besarnya peluang sumber daya alam di Papua, ia mengembangkan bisnis dan kini memiliki 10 anak usaha di bawah naungan perusahaan induk PT Rifa Capital.
Kedekatan Bahlil Lahadalia dengan Presiden Joko Widodo mulai terlihat ketika keduanya bertemu di Musyawarah Nasional HIMPMI XVI, Jakarta, pada Senin, 16 September 2019. Ia mengaku memberi dukungannya kepada mantan Wali Kota Surakarta dan Ma’ruf Amin itu untuk maju ke pemilihan presiden (Pilpres) 2019 putaran kedua. Bahkan ia tergabung dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf dan menduduki posisi sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
Calon Ketua Umum Golkar
Belakangan Bahlil digadang-gadang maju sebagai calon Ketua Umum Golkar usai Airlangga Hartarto mengundurkan diri. Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Golkar Idrus Marham mengklaim dukungan kepada Bahlil juga telah disampaikan sekitar 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar di seluruh wilayah Indonesia. Menurut dia, dukungan penuh untuk mencapai 38 provinsi hanya tinggal menunggu waktu saja.
"(Provinsi) yang lain itu menyusul. Hanya masalah teknis," kata Idrus saat ditemui di IM Center, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Jokowi disebut memberikan restu kepada Bahlil untuk maju sebagai Ketua Umum Golkar. Istana berulang kali membantah ada cawe-cawe Presiden ke partai beringin.
Bahlil Lahadalia mengaku belum mengikuti secara langsung dinamika yang terjadi di partai dengan logo pohon beringin, setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum. Bahlil menyerahkan mekanisme pergantian pemimpin Golkar kepada Munas
Menteri Investasi ini juga tidak menjawab dengan lugas potensi dia menjabat Ketua Umum Partai Golkar atas restu Presiden Joko Widodo. Bahlil meminta hal itu ditanyakan kepada Jokowi langsung.
“Saya pikir proses saja lah ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP sekarang, jadi alamiah saja,” kata Bahlil usai mendapat tanda jasa di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024. “Saya tidak bisa menjawab itu (soal restu Jokowi).”
Pilihan Editor: Bahlil Lahadalia Santer Akan Gantikan Airlangga Hartarto: Ini Profil 12 Ketua Umum Golkar Terdahulu