4. DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan atau Sulsel sebut ada keretakan internal di balik mundurnya Airlangga
DPD I Partai Golkar Provinsi Sulsel menilai adanya keretakan di internal DPP di balik pengunduran diri Airlangga dari jabatan ketum. Kondisi ini disinyalir menimbulkan gejolak di antara kader pada tiap DPD Golkar di daerah termasuk Sulsel, karena kecewa dengan keputusan partai terkait Pilkada.
“Sebenarnya kita tidak tahu (Airlangga) akan mundur, tetapi kabar tidak solidnya DPP itu kita sudah tahu beberapa waktu yang lalu,” ungkap Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Sulsel Marzuki Wadeng kepada media, Ahad, 11 Agustus 2024.
Marzuki mengakui keputusan Airlangga mundur dari tampuk kepemimpinan partai beringin demi meredam konflik internal. Menurut dia, langkah itu sudah tepat di tengah isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) atau pergantian ketum di luar dari jadwal organisasi.
“Artinya mundurnya itu saya kira sudah sangat bagus daripada dimundurkan, karena isunya saya dengar bahwa diminta Pak Airlangga untuk mundur, karena berbagai hal yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan hasil munas dan hasil rakernas yang lalu,” katanya.Aw
5. DPD Partai Golkar Provinsi Sumatra Barat atau Sumbar akui kaget
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumbar, Khairunas, mengaku kaget mendengar kabar Airlangga mundur dari kursi ketua umum partai berlambang beringin itu. “Tentu saya terkejut, kita enggak tahu, tiba-tiba ada berita tersebut. Mungkin semua kader terkejut,” kata Khairunas, Senin.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Airlangga yang dinilai sukses melakukan banyak hal selama memimpin Golkar. Khairunas yang kini menjabat Bupati Solok Selatan, mengatakan, kepemimpinan Airlangga berdampak baik pada hasil pemilihan legislatif (Pileg) di Sumbar.
Di DPRD Provinsi Sumbar, Golkar mendapat kursi wakil pimpinan. Sementara di kabupaten/ kota, Golkar meraih tujuh kursi pimpinan dewan dan lima wakil pimpinan. Pujian kembali dia lontarkan terhadap Airlangga dengan kesuksesan meraih kursi DPR RI terbanyak kedua di Indonesia.
“Banyak kebaikan-kebaikan beliau dalam memimpin. Di pilpres secara nasional memberikan kontribusi terhadap kemenangan Prabowo-Gibran,” tuturnya.
6. DPD Partai Golkar Provinsi Sumatra Selatan atau Sumsel sebut mundurnya Airlangga tak pengaruhi dukungan politik calon kepala daerah
DPD Partai Golkar Provinsi Sumsel meyakini tidak ada perubahan dukungan politik kepada calon kepala daerah pasca-mundurnya Airlangga sebagai ketua umum. Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumatera Selatan, Anita Noeringhati mengatakan, keputusan dukungan kepada calon kepala daerah yang sebelumnya telah dikeluarkan merupakan keputusan dari DPP.
Golkar sebelumnya telah mengeluarkan surat dukungan resmi terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, pada Kamis, 1 Agustus 2024 dengan nomor Skep-63/DPP/GOLKAR/VI/2024. Surat rekomendasi itu ditandatangani Airlangga.
“Dukungan Pilkada bukan semata-mata ditentukan Ketua Umum, tetapi juga oleh tim Pilkada yang terdiri dari beberapa Wakil Ketua dan pengurus lainnya,” kata Anita, Senin.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | PRIBADI WICAKSONO | ANTARA
Pilihan Editor: Airlangga Hartarto Cabut dari Ketua Umum Golkar, Pengamat Politik: Kondisi Tidak Normal, Ada Sosok the Invisible Hand