TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilihan Umum atau Bappilu Partai Golkar Idrus Marham menyambut baik jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, bergabung dengan Partai Golkar.
Pernyataan itu dia sampaikan untuk menanggapi peluang bergabungnya Jokowi dan Gibran ke Golkar usai pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum.
"Partai Golkar adalah partai yang go public. Siapa saja bisa jadi anggota," kata Idrus saat ditemui di IM Center, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Mantan Menteri Sosial itu menganggap jika Jokowi dan Gibran bergabung ke dalam Partai Golkar adalah berkah. "Kalau misalkan Pak Jokowi mau masuk Golkar, kami Alhamdulillah. Barokah dong mantan presiden dua periode. Kalau Mas Gibran mau masuk Golkar, ya barokah lagi, Alhamdulillah," ujarnya.
Lebih lanjut, Idrus mengingatkan bahwa Jokowi dan Gibran perlu memperhatikan proses perpindahan keanggotaan partai dari yang sebelumnya tergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Idrus menginginkan ada penerapan etika jika kedua tokoh itu pindah dari PDIP ke Golkar. Dia tak ingin Golkar terkesan mengajak Jokowi. "Misalkan masih di PDIP, selesai dulu di sana, baru ke Golkar," tuturnya.
Airlangga Temui Jokowi Sehari Sebelum Mundur
Sebelum menyatakan mundur pada Sabtu, Airlangga dilaporkan sempat bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 9 Agustus 2024. Persamuhan Airlangga dan Presiden Jokowi berlangsung selama satu jam lebih sejak pukul 14.00 WIB.
Usai pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan kepada wartawan Istana Kepresidenan bahwa dia dan Jokowi hanya membahas mengenai perkembangan terkini kondisi ekonomi. Misalnya soal surplus perdagangan Cina dan pembaharuan perundingan perdagangan bebas dengan Uni Eropa (CEPA).
Saat ditanya mengenai kemungkinan pergantian posisi Ketua Umum Golkar melalui Munaslub, Airlangga masih meyakini mekanisme pergantian partai beringin masih bertahan sampai Desember. “Ya itu kan sudah jelas, memang jadwal Munas bulan Desember. Golkar solid. Solid,” kata Airlangga usai pertemuan dengan Jokowi, menjawab isu Munaslub Golkar.
Namun, keesokan harinya usai bertemu Jokowi, Airlangga justru menyatakan pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. Pengunduran itu disebut dilakukan atas pertimbangan untuk menjaga keutuhan Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto.
Airlangga tidak menjelaskan lebih lanjut maksud mengenai keutuhan partai dan tujuan untuk stabilitas transisi pemerintahan. Airlangga hanya mengatakan Golkar merupakan partai yang matang dan dewasa. Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” kata dia.
Istana Kepresidenan menyatakan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan dan hak pribadi. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan pengunduran diri Airlangga menjadi urusan internal Partai Golkar.
“Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden,” kata Ari melalui pesan singkat kepada Tempo pada Senin, 12 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Pilah-pilih Calon Ketua Umum Golkar Pengganti Airlangga Hartarto, Ada Bahlil sampai Gibran
Hendrik Yaputra dan Daniel A. Fajri ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.