TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pernah mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah mengantongi identitas bakal calon wakil gubernur Ridwan Kamil di pemilihan kepala daerah atau Pilgub Jakarta 2024.
Bakal cawagub Ridwan tersebut berinisial S. “Sudah ada (bakal cawagub RK). Sementara inisialnya S,” kata Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, saat itu, Jumat, 9 Agustus 2024.
Tempo mendapatkan informasi bahwa anggota KIM sudah menyepakati Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Keadilan Sosial (PKS), Suswono, sebagai bakal cawagub Ridwan Kamil. Sejumlah petinggi KIM yang ditemui oleh Tempo sepanjang pekan ini membenarkan informasi tersebut.
Adapun Suswono dipilih sebagai jalan tengah dari dua faksi di PKS yang disebut-sebut berbeda sikap dalam menghadapi Pilkada atau Pilgub Jakarta. Faksi pertama tetap hendak mengusung Anies sebagai calon gubernur. Faksi lainnya memutuskan untuk bergabung ke poros Partai Gerindra.
Profil Suswono
Sebelum menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS, Suswono pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian di periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 hingga 2014. Dikutip dari laman resmi PKS, ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR periode 2004-2009.
Ia terpilih menjadi anggota DPR di daerah pemilihan Jawa Tengah IX, yang meliputi Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes. Di sini, Suswono dipercaya membidangi Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan di Komisi IV. Politisi ini juga tercatat sebagai salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) pada 1998 dan PKS pada 2002.
Menilik lebih jauh, Suswono lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959. Dikutip dari Fapet.ipb.ac.id, Suswono terkenal sebagai anak yang pintar sejak kecil. Ini dilihat dari prestasinya ketika bersekolah, mendapatkan penghargaan sebagai pelajar teladan semasa SMA. Ia juga menjadi lulusan terbaik Sepadya pada 1987. Bagi Suswono, dunia pertanian bukanlah sesuatu yang asing.
Dikutip dari Antara, Suswono adalah lulusan Program S1 Sosial Ekonomi Peternakan IPB pada 1984. Ia melanjutkan Program S2 Magister Manajemen Agribisnis IPB 2004, dan menyelesaikan Program S3 Doktor Manajemen Bisnis IPB, tentunya tak lepas dari masalah pertanian. Suswono juga tercatat sebagai dosen Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor pada 1984-2004.
Selain itu, Suswono dikenal aktif di sejumlah organisasi. Ia aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) Daerah Tegal saat di bangku SMA. Bahkan, sempat menjadi Ketua PII Komisariat Slawi. Adapun saat kuliah, ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor dan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB.
Sebelum menjabat politikus, Suswono pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Kehutanan periode 1999 hingga 2001. Pada 2004, Suswono terpilih dan dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pangan. Pada 2009, ketika presiden SBY melakukan reshuffle kabinetnya, Suswono terpilih untuk menggantikan Anton Apriyantono yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertanian, dikutip dari Fapet.ipb.ac.id.
Selama menjabat, Suswono terlibat dalam kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Kementerian Kehutanan Tahun 2006-2007.
Dikutip dari Antara, Suswono diperiksa karena pernah menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR asal fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Dalam persidangan itu, ia mengaku pernah menerima uang Rp 50 juta dan US$ 2.000 dari Ketua Komisi IV Yusuf Erwin Faishal melalui Sekretariat Komisi IV Tri Budi Utami.
Kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, selama kurun 2006-2007, Suswono menyatakan telah menerima uang Rp 1,2 miliar terkait dengan gratifikasi. Ia melanjutkan semua uang titipan yang diterimanya selama menjadi anggota DPR RI telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk uang dari proyek SKRT. Uang itu merupakan uang titipan kepada Suswono sejak 2006.
KHUMAR MAHENDRA | ZED ABIDIEN | DANIEL A. FAJRI | PKS.ID | FAPET.IPB.AC.ID | ANTARA
Pilihan editor: Buntut PKS Beri Sinyal Gabung KIM dan Tinggalkan Anies di Pilgub Jakarta