INFO NASIONAL - Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey mengemukakan rencana kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam event pertukaran budaya akhir Agustus 2024 ini. Itu merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam pelestarian budaya.
"Kami akan ikut memperkenalkan kebudayaan Jawa, salah satunya dengan kerja sama dengan Keraton Surakarta yang merupakan pusat dari kebudayaan Jawa," ungkap Olly saat ditemui di sela-sela penganugerahan gelar kehormatan dari Keraton Surakarta kepada Olly dan istrinya, Rita Dondokambey-Tamuntuan yang dilangsungkan di Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Senin malam, 5 Agustus 2024.
Olly mengatakan Keraton Surakarta adalah suatu institusi budaya yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai-nilai luhur sebagai salah satu simbol kebudayaan Jawa yang tetap lestari hingga saat ini. Keraton Surakarta telah memainkan peran penting dalam melestarikan adat istiadat, seni dan budaya bangsa Indonesia.
"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya dedikasi dan komitmen Keraton Surakarta dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya yang tentunya memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia," ucap dia.
Ia mengungkapkan Sulawesi Utara memiliki keterikatan erat dengan masyarakat Jawa kebudayaannya.
"Kita tahu sejarah penting bahwa sejak tahun 1826 Kyai Mojo, atau Pangeran Diponegoro datang ke Sulawesi Utara sehingga ada kelompok masyarakat Jawa Tandano," ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Olly mendapatkan gelar Kanjeng Pangeran Arya (KPA) dengan pangkat Pangeran Sentana. Adapun Rita Dondokambey-Tamuntuan saat ini memiliki gelar Kanjeng Mas Ayu (KMAy) dengan pangkat Sentana Riya Inggil.
Pemberian gelar ini dilakukan langsung oleh Raja Keraton Surakarta, Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII kepada Olly Dondokambey dan Rita Dondokambey-Tamuntuan.
Tampak hadir permaisuri Raja Paku Buwono XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono XIII dan Putra Mahkota Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purboyo, mendampingi Raja, serta beberapa anggota keluarga Keraton Surakarta yang lain. Prosesi penganugerahan gelar kehormatan itu juga turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Utara.
"Gelar kehormatan ini bukan hanya suatu penghargaan bagi kami pribadi namun juga suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Utara," ucap dia.
Olly menambahkan, gelar kehormatan yang dianugerahkan kepadanya dan istri juga memiliki makna yang sangat mendalam, tidak hanya sebagai tanda penghargaan atas apa yang telah pihaknya lakukan tapi juga bagaimana untuk terus berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara khususnya dalam pengembangan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin daerah.
Pihaknya memastikan akan menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya serta terus berusaha memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Sulawesi Utara dan Indonesia secara keseluruhan.
"Berkolaborasi dan bersinergi, kami percaya bahwa banyak hal yang bisa kita lakukan bersama antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat termasuk Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, adalah kunci utama dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan karena itu," tutur dia.
Ia sangat berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Keraton Surakarta dan seluruh komponen masyarakat Jawa untuk bersama-sama membangun bangsa yang lebih baik lebih maju dan dapat lebih memotivasi diri dan seluruh masyarakat untuk terus berkarya dan berprestasi.
"Kami juga berharap agar nilai-nilai luhur budaya yang dijunjung tinggi oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dapat menjadi teladan bagi generasi muda dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan bermartabat," kata dia.
Pengageng Parentah Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo menjelaskan gelar kehormatan diberikan oleh Keraton Surakarta sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa dalam memperjuangkan kebudayaan dan kesenian Indonesia.
"Dengan anugerah gelar kehormatan ini diharapkan hubungan antara Sulawesi Utara dengan Keraton Surakarta semakin erat dan bahkan dapat memberikan manfaat bagi kedua pihak, misalnya untuk saling mendukung bidang pariwisata baik di Sulawesi Utara maupun Keraton Surakarta," kata Gusti Dipo. (*)
